Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 6 Tahun di Bekasi Dicabuli Pria Tak Dikenal, Ibu Korban: Dia Jadi Pendiam

Kompas.com - 19/06/2020, 20:30 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Bocah berusia lima tahun berinisial K yang menjadi korban pencabulan mengalami trauma yang mendalam.

Ibu dari K, yaitu MS mengatakan, kini anaknya tak ceria seperti biasanya.

“Dia jadi pendiam enggak seperti biasanya gitu,” kata MS saat dihubungi, Jumat (19/6/2020).

MS mengatakan sikap K kini sangat berbeda. Ibu K berencana membawa anaknya ke psikolog untuk mengobati rasa trauma sehingga anaknya tersebut bisa kembali ceria seperti sedia kala.

"Iya berencana (ke psikolog),” ucap MS.

Baca juga: Sempat Hilang Seharian, Bocah 6 Tahun di Bekasi Diduga Dicabuli Pria Tak Dikenal

Sebelumnya, seorang bocah berinisial K (6) diduga dicabuli seorang pria tak dikenal di Jalan Udang Raya, Kayuringin, Bekasi Selatan, Rabu (10/6/2020) lalu.

Ibu dari K, MS mengatakan, anaknya sempat hilang seharian ketika hendak mengantarkan makanan ke rumah neneknya yang tidak jauh dari rumah di daerah Kayuringin, Bekasi Selatan, Rabu (10/6/2020) lalu.

Sepulang ke rumah, K bercerita, saat mengantar makanan ke rumah neneknya, ia bertemu seorang laki-laki tak dikenal dan diajak ke suatu rumah.

“Dia bercerita bahwa pergi sama Om (panggilan K untuk laki-laki yang bertemunya). Dia jalan-jalan ke Kranji, Perumnas 1. Lalu K bilang dia ke rumah Omnya,” ujar MS saat dihubungi, Jumat (19/6/2020).

MS mengatakan, sepulang ke rumah pada Rabu malam itu, ia terus mengeluh sakit dan lelah.

Bahkan wajahnya tak ceria seperti biasanya. Hal itu membuatnya khawatir.

Baca juga: Ketika Seorang PSK Rindu pada Anaknya Malah Berujung Penculikan

Akhirnya, pada Kamis (11/6/2020), MS langsung mengajak anaknya untuk ke Puskesmas yang tak jauh dari rumahnya. Setelah diperiksa dokter, anaknya tersebut diduga telah dicabuli seseorang.

“Ini bukan pelecehan seksual lagi, ini udah pencabulan kata dokter. Saya langsung kaget banget,” ucap dia.

MS kemudian menyusuri tempat-tempat dimana K diajak oleh pria tersebut.

Ia juga meminta kamera pengintai rumah warga yang merekam anaknya saat hendak ke rumah neneknya.

Dalam rekaman itu, terlihat jelas anaknya dibawa oleh seorang pria menggunakan motor.

“Sayangnya CCTV (kamera pengintainya) tidak terlalu jelas foto pelakunya,” ucap dia.

Merasa punya bukti, MS langsung datang ke Polres Metro Bekasi pada Kamis (18/6/2020), untuk konsultasi ke pihak kepolisian.

Baca juga: Hanya Pemilik KTP Jakarta Boleh Liburan ke Ancol Saat PSBB Transisi

Saat itu, kata dia, polisi menyebut dirinya kurang dua saksi untuk membuat laporan polisi.

“Kurang bukti katanya, saya harus mencari dua orang saksi. Padahal saya sudah bawa rekaman CCTV dan foto pelaku,” ucap dia.

MS berharap kasusnya bisa diselesaikan oleh pihak kepolisian. Sehingga kasus pencabulan yang menimpa anaknya terungkap.

“Saya meminta keadilan untuk kasus anak saya dan meminta pelaku untuk ditangkap dan diberikan hukuman sesuai perbuatannya,” ucap dia.

Sementara itu, Kassubag Humas Polres Kota Bekasi, Kompol Erna Ruswing Andari Hutajulu mengaku telah mengetahui peristiwa yang menimpa K. Meski belum ada laporan, Erna mengatakan, pihak kepolisian tengah menyelidiki.

Polisi telah menelusuri tempat kejadian perkara (TKP).

“Meski tidak membuat laporan, kami sudah cek TKP, periksa CCTV dan periksa saksi-saksi. Masih proses pengembangan untuk menguatkan bukti-bukti,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com