Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kuburan di Badan Jalan Pulo Gadung yang Gagal Dipindahkan...

Kompas.com - 20/06/2020, 07:31 WIB
Cynthia Lova,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Foto sejumlah kuburan yang terletak di badan Jalan Mugeni I, RT 03 RW 04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur, viral di media sosial, belakangan ini.

Foto itu viral setelah diunggah oleh akun Twitter @ardibhironx pada 13 Juni 2020 lalu.

Makam yang terbuat dari bahan dasar bata dan semen tersebut tepat berada di depan rumah warga.

Namun, berbeda dari penampakan makam pada umumnya, posisi makam ini terletak di sisi jalan gang sempit di mana wilayah tersebut merupakan wilayah padat penduduk.

Baca juga: Soal Pemindahan Makam di Gang Sempit Pisangan Timur Jaktim, Pemerintah Tunggu Izin Ahli Waris

Lantas, bagaimana asal usul makam yang berada di gang sempit padat penduduk itu?

Lurah Pisangan Timur M Iqbal bercerita, makam tersebut merupakan makam keluarga. Ada lima makam berjejer di badan gang sempit tersebut.

Iqbal menjelaskan, dahulu, makam keluarga itu berada dalam suatu area pekarangan.

Lalu, seiring berjalannya waktu, kawasan Pisangan Timur semakin berkembang dengan banyaknya bangunan rumah hingga infrastruktur jalan lingkungan pun dibangun.

Dampaknya, area makam keluarga tersebut kondisinya seperti saat ini.

Baca juga: Keluarga Beri 3 Syarat Pemindahan Makam di Jalan Gang Pisangan Lama

"Tadinya kuburan tersebut di pekarangan, tapi keluarga membolehkan dipakai untuk jalan," ujar Iqbal.

Warga setempat disebut tak pernah komplain akan keberadaan makam di badan jalan itu.

Meski bukan hal yang umum, keberadaan makam itu menjadi pemandangan sehari- hari warga sekitar.

Menurut Iqbal, warga telah terbiasa dengan keberadaan makam.

"Sejauh ini tidak ada yang komplain dari warga," kata Iqbal.

Sempat akan Dipindah, Tapi...

Meski tidak pernah mendapat komplain dari warga, Iqbal berupaya untuk memindahkan makam keluarga tersebut ke tempat pemakaman umum yang seharusnya.

Baca juga: Musyawarah Keluarga untuk Relokasi Makam di Jalanan Gang Berjalan Alot

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com