Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Rencanakan Labkesda Sebagai Lab Utama Pemeriksaan Covid-19

Kompas.com - 20/06/2020, 09:03 WIB
Vitorio Mantalean,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok mencanangkan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) menjadi laboratorium utama pemeriksaan Covid-19.

Sebagai informasi, selama ini Kota Depok mengandalkan pemeriksaan Covid-19 dengan pihak ketiga, yakni laboratorium RS Universitas Indonesia, kemudian disusul laboratorium RS Brimob/Bhayangkara.

Labkesda Kota Depok baru resmi beroperasi sebagai pemeriksa Covid-19 pada Senin (15/6/2020) lalu.

Baca juga: Bulan Juni Ini, Jatah Tes Covid-19 di Depok Ditambah 7.480

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita mengungkapkan, pihaknya sudah mengucurkan jatah pembiayaan tes Covid-19 paling besar untuk Labkesda, yakni 2.980 tes berbasis PCR dan 1.000 tes berbasis TCM (tes cepat molekuler).

Sementara itu, RS Universitas Indonesia diberikan jatah 3.000 tes PCR dan RS Brimob/Bhayangkara hanya 500.

"Dia (Labkesda Kota Depok) kan untuk jangka panjang. Jadi misalnya kami (kerja sama) dengan UI sudah selesai, ya dengan Labkesda saja," kata Novarita saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/6/2020).

"Jadinya kan punya kita sendiri," imbuh dia.

Baca juga: Beragam Alasan Warga Positif Covid-19 di Depok Tolak Dirawat di RS

Novarita tak menampik jika hanya mengandalkan satu laboratorium dalam hal ini Labkesda, maka Kota Depok akan kehilangan banyak sumber daya yang selama ini membantu mempercepat tes Covid-19 di Depok, yakni sumber daya di RS UI dan RS Brimob/Bhayangkara.

Menurut dia, idealnya memang Kota Depok melanjutkan kerja sama dengan banyak laboratorium pemeriksaan Covid-19 seperti yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.

Akan tetapi, keterbatasan dana dinilai menjadi soal.

"Iya tapi kan lihat duitnya juga, ada atau enggak ya? Kalau duitnya ada mah ayo saja (lanjut bermitra dengan laboratorium lain)," kata Novarita.

Baca juga: Grafik Covid-19 di Depok 19 Juni: Tambahan Terbanyak di Bulan Juni

"Kalau DKI mah duitnya enggak ada serinya, makanya tidak bisa dibandingkan karena DKI kan provinsi, Depok kan kota. Dari sisi SDM tidak bisa dibandingkan, anggaran juga tidak bisa," imbuh dia.

Data terbaru per Jumat, Depok mencatat rekor tambahan kasus positif terbanyak selama bulan Juni, yakni 21 kasus baru.

Dengan ini, maka masih ada 231 pasien positif Covid-19 yang saat ini ditangani di Depok, baik dirawat di rumah sakit maupun isolasi mandiri di kediaman masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com