Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kalinya Pemkot Depok Umumkan Jumlah Tes PCR, Rasionya Jauh di Bawah Standar WHO

Kompas.com - 20/06/2020, 14:52 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok untuk pertama kalinya mengumumkan jumlah tes Covid-19 berbasis metode PCR kepada publik.

Meski demikian, melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (20/6/2020) pagi, Gugus Tugas hanya mengumumkan jumlah keseluruhan tes Covid-19 berbasis PCR yang telah dilakukan sejauh ini.

Gugus Tugas tidak membuka jumlah harian jumlah tes PCR yang dilakukan, untuk mengetahui apakah jumlah tes PCR terus bertambah atau justru berkurang seiring waktu berjalan.

Baca juga: Pemkot Depok Rencanakan Labkesda Sebagai Lab Utama Pemeriksaan Covid-19

"Sampai dengan 19 Juni 2020, telah dilaksanakan swab PCR sejumlah 4.072, positif 478 (11,7 persen) dan negatif 3.594 (88,3 persen)," tulis Ketua Gugus Tugas sekaligus Wali Kota Depok, Mohammad Idris dalam keterangan tertulis.

"Rapid test sejumlah 20.199, reaktif 871 (4,31 persen) dan nonreaktif 19.162 (94,87 persen, sisanya invalid," imbuh dia.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita mengklaim bahwa jumlah tes PCR yang dilakukan di Depok saat ini berada di kisaran 100 tes per hari.

"Bisa 100-an spesimen sehari. Bisa 2-3 hari hasilnya sudah keluar," kata Novarita ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (19/6/2020).

Baca juga: Bulan Juni Ini, Jatah Tes Covid-19 di Depok Ditambah 7.480

Tes-tes tersebut dilakukan di 3 laboratorium pemeriksa Covid-19 di Depok, yakni Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), RS Universitas Indonesia, dan RS Bhayangkara/Brimob.

Dengan jumlah ini, maka rasio tes PCR di Depok masih amat jauh di bawah standar. Berdasarkan standar WHO, rasio tes PCR di suatu wilayah minimal 1.000 tes per 1 juta penduduk dalam sepekan.

Sementara itu, dengan jumlah penduduk sekitar 2,2-2,3 juta jiwa, rasio tes PCR di Depok selama sepekan baru mencapai 300-310 orang per 1 juta penduduk jika tes per hari sebanyak 100 orang.

Sebagai catatan, rendahnya rasio tes Covid-19 bukan hanya terjadi di Depok, melainkan fenomena nasional.

Dalam laporan perkembangan WHO terhadap Indonesia per 3 Juni 2020, misalnya, hanya DKI Jakarta satu-satunya wilayah di Indonesia yang dinyatakan sanggup melampaui standar rasio tes WHO.

Baca juga: Grafik Covid-19 di Depok 19 Juni: Tambahan Terbanyak di Bulan Juni

Kembali ke Depok, Novarita juga mengaku tak tahu apakah jumlah tes yang dilakukan selama ini diutamakan untuk melacak temuan baru atau sekadar tes rutin bagi para pasien positif Covid-19.

Padahal, konsekuensi pelonggaran PSBB seperti yang dijalankan di Depok, jumlah tes PCR semestinya diutamakan untuk melacak kemungkinan temuan kasus baru.

Di Jakarta, misalnya, setelah PSBB dilonggarkan maka seluruh puskesmas yang ada diberi target minimal 2.230 tes swab per hari sebagai upaya "active case finding" -- menemukan kasus positif Covid-19 secara aktif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com