Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berakhirnya Pelarian Begal Pesepeda di Panglima Polim yang Viral di Medsos

Kompas.com - 21/06/2020, 05:26 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Media sosial diramaikan dengan informasi pembegalan seorang pesepeda di Jalan Panglima Polim, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Peristiwa itu diunggah dalam sebuah video di akun Instagram @koalisipejalankaki. Video tersebut menampilkan dua orang pria berboncengan sepeda motor melewati korban yang tengah bersepeda.

Mengetahui korban bersepeda seorang diri, kedua pelaku berbalik arah dan langsung mengambil tas korban. Bahkan, salah satu pelaku membacok tubuh korban.

Baca juga: Kronologis Pembegalan Pesepeda di Panglima Polim yang Viral di Medsos

Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus membenarkan peristiwa itu. Yusri menyampaikan, peristiwa itu menimpa korban bernama Adam Surya pada Selasa (16/6/2020) pukul 23.30 WIB.

Awalnya, korban hendak pulang ke rumahnya di daerah Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, menggunakan sepeda. Sesampainya di Jalan Panglima Polim, korban tiba-tiba dihadang oleh kedua pelaku.

Para pelaku, kata Yusri, bahkan sempat menodongkan celurit sembari meminta korban menyerahkan ponselnya.

"Pelaku memaksa korban agar menyerahkan satu buah handphone. Karena korbannya bertahan, akhirnya pelaku menyabetkan celuritnya ke perut," kata Yusri dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/6/2020).

Baca juga: Kapolres Jaksel: Begal di Panglima Polim Sempat Bacok Perut Korban

Pelaku pun melarikan diri usai mendapatkan ponsel korban. Sementara itu, korban mengalami luka sobek pada bagian perut.

Satu pelaku ditangkap

Polisi telah menangkap seorang tersangka berinisial YD, empat hari dari peristiwa pembegalan atau Sabtu kemarin.

Sementara itu, tersangka lainnya berinisial IH masih buron.

"Yang satu lagi nama IH masih kami cari, sampai tadi malam kami masih melakukan pencarian di kediamannya dan (lokasi) lainnya," kata Budi.

Baca juga: Polisi Tangkap Begal Pesepeda di Panglima Polim

Budi menjelaskan, tersangka nekat membegal korban karena faktor ekonomi. Tersangka YD diketahui tidak bekerja setelah lulus sekolah.

"Yang bersangkutan tidak ada pekerjaan setelah lulus SMK. Dia kerja nongkrong-nongkrong aja," ujar Budi.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, YD mengaku baru satu kali membegal.

Beraksi secara acak pada malam hari

YD membegal korbannya secara acak di daerah Jakarta Selatan pada malam hari.

Meskipun demikian, polisi akan terus mendalami motif tersangka membegal korban menggunakan senjata tajam dan peran masing-masing tersangka.

"Jadi apakah residivis, sementara tidak ada catatannya. Memang malam itu mutar-mutar sekitar (Jakarta) Selatan untuk mencari korban," kata Budi.

Baca juga: Kapolres: Begal Pesepeda di Panglima Polim Beraksi Secara Acak pada Malam Hari

Saat menangkap YD, polisi mengamankan barang bukti berupa sebuah ponsel dan satu set pakaian.

Atas perbuatannya, YD dijerat Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com