DEPOK, KOMPAS.com - Lapangan "Tanah Merah" di kawasan Cipayung, Depok, Jawa Barat kembali jadi tempat berkumpul warga setempat, utamanya pada sore hari, selama beberapa hari terakhir ini.
Padahal, penularan virus Corona di Depok masih terus terjadi sehingga warga diminta tidak berkerumun guna mencegah penularan Covid-19.
Sebelumnya, Tanah Merah sempat ditutup aksesnya oleh Satpol PP Kota Depok menggunakan garis polisi untuk mencegah kerumunan.
Namun, hal itu terbukti tak efektif.
Baca juga: Jumlah Kematian PDP 3 Kali Lipat Dibanding Pasien Positif Covid-19, Ini Komentar Pemkot Depok
"Kami sudah segel. Kami sudah tutup dengan garis polisi, jebol," kata Kepala Satpol PP Kota Depok, Lienda Ratnanurdianny ketika dihubungi Kompas.com, Senin (22/6/2020).
"Bandel banget ketika kami lengah sedikit, kami bergeser. Kami kan enggak mungkin stay di situ terus-menerus juga," lanjut dia.
Lienda mengaku, kesulitan untuk mencari formula yang tepat buat mencegat akses warga berkerumun ke sana.
Ia berujar, tanah tersebut sangat luas dan punya banyak sekali akses masuk dari perkampungan warga. Di sisi lain, tanah itu disebut bukan aset pemerintah daerah.
Baca juga: Strategi Depok Lacak Kasus Covid-19 Jelang New Normal: Perbanyak Rapid Test
Kini, pihaknya tengah memutar otak mencari cara lain yang efektif bersama aparat setempat. Namun, Lienda berharap agar warga punya kesadaran untuk tak berkerumun.
"Kembali lagi ke kesadaran warganya. Karena kan, ya intinya kunci keberhasilan semua pencegahan kan dari masyarakat, bukan pemerintah, warganya mau apa enggak. Kalau kayak gitu terus bagaimana?" ungkap dia.
Data terbaru per Minggu (20/6/2020), total sudah tercatat 704 kasus pasien positif Covid-19 dengan 34 orang di antaranya meninggal dunia.
Tambahan kasus Covid-19 di Depok masih terus terjadi setiap hari. Di sisi lain, pemerintah telah melonggarkan sejumlah pembatasan aktivitas selama fase PSBB Proporsional yang diterapkan sejak 5 Juni 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.