Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penggerebekan John Kei di Tytyan Indah, Sikapnya Tak Biasa, Warga Sekitar Tegang...

Kompas.com - 23/06/2020, 06:36 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - John Kei kembali jadi perbincangan publik setelah ditangkap polisi lantaran terlibat dalam peristiwa penganiayaan dan keributan di Green Lake City, Tangerang Kota dan Cengkareng, Jakarta Barat.

John Kei dan anak buahnya ditangkap di kediamannya di Tytyan Indah Utama X, Kecamatan Medan Satria, Kelurahan Kali Baru, Bekasi, Jawa Barat pada Minggu (21/6/2020).

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan, John Kei memerintahkan anak buahnya untuk membunuh Nus Kei dan anggota Nus Kei berinisial ER.

Baca juga: Polisi: John Kei Tentukan Peran Anak Buah Sebelum Serang Dua Lokasi

Alasannya, John Kei kecewa pada Nus Kei karena tidak meratanya uang hasil penjualan tanah. Karena perbuatannya, John Kei berada di Polda Metro Jaya menjalani hukuman.

Kemarin, Senin (22/6/2020), Kompas.com mendatangi kediaman John Kei. Di sana, ketua RT setempat menceritakan tentang penggerebekan itu dan pandangan warga terhadap John Kei.

1. John Kei dikenal ramah oleh warga

Ketua RT 004 RW 011 Kelurahan Kali Baru Kecamatan Medan Satria, Donny Rivai mengungkapkan bahwa John Kei dikenal ramah oleh tetangga.

"Kalau sama warga dia baik banget loh. John Kei sama anak buahnya kalau lewat sini pasti salam, gitu," ucap Donny saat ditemui wartawan, Senin (22/6/2020).

Bahkan, menurut Donny, John Kei adalah salah satu orang yang dia percaya untuk bertugas menjaga lingkungan perumahan Tytyan Indah Utama X.

Baca juga: 30 Orang Anggota Kelompok John Kei Ditangkap karena Terlibat Penyerangan dan Penganiayaan

John Kei juga disebut telah berpesan kepada anak buahnya agar tidak ada yang mengganggu tetangganya.

Selama 14 tahun tinggal di Perumahan Tytyan Indah Utama X, Donny mengatakan, warga tak mempermasalahkan keberadaan John Kei beserta anak buahnya.

2. Warga terbiasa ada penggerebekan

Donny mengatakan, warga telah terbiasa dengan adanya penggerebekan di kediaman John Kei.

Tidak hanya penggerebekan, warga pun sudah tak heran ada keribuatan di kediaman John Kei. Pasalnya kata Donny, sudah sejak dahulu kerap terjadi penyerangan di kediaman John Kei

Donny bahkan tak heran kalau di kediaman John Kei terdapat banyak senjata tajam dan lainnya. Hal itu tak dipermasalahkan Donny, selama John Kei tak membuat keonaran dengan warga sekitar.

Baca juga: Ketua RT Sebut Warganya Sudah Terbiasa Saksikan Penggerebekan Rumah John Kei

“Tombak-tombak, banyak senjata dari dahulu. Cuma ya tidak khawatir, dia kalau sama warga sekitar baik-baik saja. Bahkan dia sangat menjaga,” kata dia.

3. Perilaku John Kei berbeda

Namun, Donny mengatakan, tingkah John Kei sebelum ditangkap kali ini berbeda dari biasanya.

John Kei terlihat sangat santai. Bahkan sebelum penangkapan, ia masih sempat duduk santai di depan rumah dan berbincang dengannya seperti biasanya.

Tersangka kejahatan John Kei dihadirkan saat rilis di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/6/2020). Tim gabungan Polda Metro Jaya berhasil menangkap 30 orang yakni John Kei beserta anggota kelompoknya dalam kasus pengeroyokan, pembunuhan dan kekerasan di kawasan Duri Kosambi, Jakarta Barat dan Perumahan Green Lake City, Kota Tangerang, Banten pada Minggu 21 Juni 2020.ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN Tersangka kejahatan John Kei dihadirkan saat rilis di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/6/2020). Tim gabungan Polda Metro Jaya berhasil menangkap 30 orang yakni John Kei beserta anggota kelompoknya dalam kasus pengeroyokan, pembunuhan dan kekerasan di kawasan Duri Kosambi, Jakarta Barat dan Perumahan Green Lake City, Kota Tangerang, Banten pada Minggu 21 Juni 2020.

Padahal kata Donny, jika tahu hendak ditangkap, John Kei kerap mematikan lampu sekitar rumahnya bahkan tak kelihatan di rumah.

Namun kali ini, lampu rumahnya dinyalakan, hanya tetangga yang serentak mematikan lampu saat itu.

4. Sudah lama tak ada keributan di kediaman John Kei

Tingkah John Kei yang aneh saat itu membuat Donny tak menyangka jika akan ada penggerebekan polisi malam harinya.

Sebab Donny mengatakan, lima tahun belakangan ini sempat tidak ada lagi terdengar penyerangan di kediaman John Kei.

Baca juga: Dibacok Anak Buah John Kei, Anggota Nus Kei Sempat Berusaha Bangun Sebelum Tewas

Donny mengatakan, terakhir ada penyerangan di kediaman John Kei pada 2014 lalu. Kala itu kelompok John Kei dengan kelompok Kali Baru saling serang di kediaman John Kei.

Karena telah lama tak terdengar keributan, penangkapan John Kei juga sempat membuat tegang warga sekitar.

Apalagi penangkapan tersebut diwarnai suara tembakan beberapa kali. Donny mengatakan, warga sempat mengira ada perang.

"Kalau dibilang tegang si tegang. Ya namanya ada suara tembakan, makanya dikira ada perang kayak biasanya. Yang ditakutin warga kan, rumahnya dia (John Kei) diserang terus salah sasaran ke rumah warga,” kata Donny.

Meski demikian, ia telah meminta warganya untuk tidak panik. Sebab di kediaman rumah John Kei masih dijaga oleh beberapa polisi bersenjata.

“Warga telah diminta untuk tenang karena udah ada penjagaan juga dari pihak kepolisian,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Megapolitan
Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Megapolitan
Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Megapolitan
Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Megapolitan
Jadi Tersangka, Sopir Truk 'Biang Kerok' Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Jadi Tersangka, Sopir Truk "Biang Kerok" Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Megapolitan
Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Megapolitan
Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Megapolitan
Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Megapolitan
SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Megapolitan
Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Megapolitan
Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com