JAKARTA, KOMPAS.com - Hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau car free day (CFD) yang kembali digelar oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menuai polemik karena ramai dan minim protokol kesehatan.
Menanggapai hal ini, Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino tak memungkiri fakta bahwa warga memang tak menerapkan protokol kesehatan terutama jaga jarak saat beraktivitas di Jalan Sudirman-Thamrin, yang menjadi lokasi CFD Jakarta.
Wibi mengatakan hal ini karena ia turut mengecek langsung kegiatan CFD pada Minggu (21/6/2020).
Selain itu, menurut dia, warga terlalu padat, sehingga jaga jarak sulit dilakukan. Apalagi, banyak anak-anak di bawah umur, juga masih ada lansia.
Baca juga: Yurianto Sebut Masyarakat di CFD Jakarta dan Sejumlah Bandara Lupa Physical Distancing
"Nasdem meminta Pemprov DKI segera melakukan evaluasi dan penyempurnaan, dan pengetatan agar CFD berikutnya bisa aman dan sehat untuk warga DKI," kata Wibi saat dihubungi, Rabu (23/6/2020).
Wibi menduga banyak warga datang ke CFD sambil olahraga juga sebagai ajang kumpul-kumpul setelah kegiatan ini ditiadiakan sejak 15 Maret 2020.
Dia juga meminta warga yang dalam keadaan tak sehat atau kurang fit agar tetap berada di rumah saja.
"Kami mengimbau warga DKI tetap mematuhi protokol Covid dan membatasi kegiatan berkumpul bila kondisi tubuh tidak fit, terutama untuk anak dan lansia jangan, dan kegiatan olahraga yang aman tetap lebih baik di rumah saja," kata dia.
Baca juga: Menko PMK Minta CFD Jakarta Disimulasikan Sebelum Dibuka Kembali
Sebelumnya, car free day di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin kembali digelar mulai Minggu ini, setelah ditiadakan sejak 15 Maret 2020 karena maraknya penularan penyakit infeksi saluran pernapasan Covid-19.
Car free day pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi digelar mulai pukul 06.00 sampai 10.00 WIB dan hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin berolahraga.
Ibu hamil, anak-anak di bawah sembilan tahun, dan lansia dilarang beraktivitas di area car free day pada masa transisi karena rentan terpapar Covid-19.
Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang lupa dengan protokol kesehatan menjaga jarak dalam pelaksanaan CFD.
Alhasil, berdasarkan hasil tes cepat atau rapid test Covid-19 lima orang berstatus reaktif.
Baca juga: Ramainya CFD Jakarta: 5 Orang Reaktif Covid-19 hingga Diminta Evaluasi oleh Pemerintah Pusat
"Rapid test tadi yang ikut tes 600 orang, reaktif 5 orang," ungkap Rusdiyanto.
Namun, setelah dilakukan tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR), kelimanya dinyatakan negatif Covid-19.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.