Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Minggu Kembali Dibuka Setelah Tiga Hari Ditutup karena Kasus Covid-19

Kompas.com - 23/06/2020, 14:11 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Pasar Minggu di kawasan Jakarta Selatan kembali beroperasi mulai Selasa (23/6/2020).

Sebelumnya, pasar tersebut ditutup mulai Sabtu (21/6/2020), setelah adanya kasus positif Covid-19.

"Sudah mulai beroperasi mulai hari ini. Untuk penjagaan tetap dilakukan Satpol PP dan Dinas Perhubungan dan dibantu dari kelurahan," kata Camat Pasar Minggu, Arief Wibowo ketika di konfrimasi, Selasa (23/6/2020).

Selain itu, Terminal Pasar Minggu yang sebelumnya ditutup juga sudah beroperasi seperti biasa.

Baca juga: Ada 3 Kasus Positif Covid-19, Tujuh Akses Masuk Pasar Minggu Ditutup

Dia mengatakan, aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar dan ganjil genap kios pasar tetap diberlakukan.

"Sebelum pelaksanaan penutupan ganjil-genap sudah diberlakukan. Namun karena ada (pedagang) yang terpapar (Covid-19) akhirnya semua ditutup. Sekarang ganjil genap akan diperlakukan juga," terang dia.

Dia mengimbau agar warga dan para pedagang tetap memakai masker dan mengikuti protokol kesehatan selama beraktivitas di pasar.

Perusahaan umum daerah (Perumda) Pasar Jaya sebelumnya menutup tujuh dari 15 pintu masuk atau gerbang masuk Pasar Minggu.

Baca juga: Tiga Pedagang Pasar Minggu yang Positif Covid-19 Dibawa ke RS Darurat Wisma Atlet

Penutupan akses masuk tersebut untuk menertibkan dan mengatur pergerakan pembeli atau pengunjung maupun pedagang yang berjualan di Pasar Minggu.

Bangunan Pasar Minggu terdiri atas lima blok, yakni Blok B, C, D, E dan F yang menyebar di lima penjuru.

Total ada 1.700 pedagang kios dan 1.400 pedagang pelataran (lapak) khusus pangan.

Selain membatasi akses masuk Pasar Minggu agar lebih tertib dan terawasi pergerakan masyarakatnya, Perumda Pasar Jaya juga melengkapi peralatan untuk protokol kesehatan mencegah COVID-19.

Pengelola menyediakan tempat cuci tangan dan markah untuk pembatasan jarak fisik pengunjung serta jalur keluar masuk pengunjung selama di pasar.

Sebelumnya, markah pembatasan jarak fisik dibuat semi permanen menggunakan lakban warna hitam.

Seiring berjalannya waktu, kondisi markah sudah memudar dan rusak.

Baca juga: Wagub DKI: 79 Pedagang Positif Covid-19, 12 Pasar di Jakarta Ditutup Sementara

Sejak Pasar Minggu ditutup selama tiga hari terhitung mulai Sabtu (20/6), petugas pengelola Pasar Minggu merapikan kembali fasilitas protokol kesehatan yang tersedia termasuk markah pembatas jarak fisik.

Pasar Minggu ditutup sementara selama tiga hari untuk sterilisasi dan pencegahan munculnya klaster baru penyebaran COVID-19.

Pasar Minggu ditutup terhitung mulai 20 Juni pukul 00.00 WIB sampai dengan tanggal 22 Juni 2020.

Penutupan Pasar Minggu juga dilakukan setelah terkonfirmasi tiga orang yang menjalani tes usap di Pasar Minggu positif COVID-19.

Ketiga orang tersebut diinformasikan terdiri atas dua pedagang dan satu pengunjung.

Uji usap tenggorokan (swap test) dilakukan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta kepada 88 orang di Pasar Minggu. Dari 88 orang tersebut tiga orang dinyatakan positif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com