Penggantinya, berjejer rumah toko (ruko) dan kios yang menjual dagangan berbahan kain seperti karpet, baju, dan lainnya.
Baca juga: DMI Kembangkan Masjid Bersejarah Jadi Wisata Religi
Tentu keberadaan pertokoan berdampak sedikit banyak bagi wilayah sekitar masjid.
Secara deskripsi, Alwi menggambarkan kondisi masjid saat itu. Menurut dia, banyak pedagang kali lima yang berada di sekitar masjid.
Belum lagi, halaman masjid yang digunakan sebagai tempat parkir kendaraan.
"Sayangnya, diarea depan masjid yang sangat bersejarah ini tampak kumuh, terutama oleh para pedagang kaki lima yang mangkal di depan masjid dan tumpah ruah ke jalan. Sementara mobil dan motor menjdaikannya sebagai tempat parkir saat hendak berbelanja ke pusat-pusat perdagangan Tanah Abang," kata Alwi.
Namun, saat jam shalat tiba masjid pun ramai oleh para pedagang dan pembeli dari pasar Tanah Abang.
"Para pedagang dan pembeli di Pasar Tanah Abang juga menjadikan masjid tua ini sebagai tempat shalat mereka, terutama shalat dzuhur dan ashar," kata Alwi.
Hampir lebih dari tiga abad berdiri, masjid kini masih berdiri kokoh.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.