Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Pasar Gembrong Hindari Tes Swab Massal karena Khawatir Dikarantina

Kompas.com - 24/06/2020, 13:17 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang di Pasar Gembrong, Cempaka Putih, Jakarta Pusat memilih tidak berjualan untuk menghindari tes massal Covid-19.

Para pedagang di pasar itu enggan mengikuti pemeriksaan karena khawatir akan dikarantina dan tidak bisa berdagang untuk mendapatkan penghasilan.

"Mereka belum siap menerima statusnya nanti. Terus juga kalau nanti dikarantina mungkin nanti takut enggak bisa cari nafkah, berdagang," ujar Kepala Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Dicky Alsadik ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (24/6/2020).

Baca juga: Hindari Tes Covid-19, Pedagang Pasar Gembrong Jakpus Tidak Bejualan dan Tutup Toko

Menurut Dicky, para pedagang seharusnya tidak perlu takut menjalani tes swab, karena pemeriksaan ini untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 di lokasi.

Nantinya, pedagang yang dinyatakan negatif Covid-19 tetap bisa beraktivitas seperti biasa dengan tetap menerapkan protokol Kesehatan.

"Ini kan demi memutus mata rantai penularan seharusnya dari warga harus sudah punya kesadaran," ujar dia.

"Pasar kan menjadi hot spot, tempat berkerumun orang. Kita harus bisa mencegah penularan," tambah dia.

Baca juga: Kadishub: Car Free Day di Sudirman-Thamrin Kembali Ditiadakan

Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih menggelar tes massal Covid-19 dengan menargetkan semua pedagang di Pasar Rawa Gembrong mengikuti tes swab.

Namun, hanya sekitar 80 orang yang menjadi peserta pemeriksaan terkait Covid-19.

"Tadi sekitar 80-an orang yang tes swab. Target kami semua, total seluruh pedagang dari informasi yang saya dapat 294 orang," kata Dicky.

Baca juga: Wagub DKI: 79 Pedagang Positif Covid-19, 12 Pasar di Jakarta Ditutup Sementara

Data terakhir yang disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, total 79 pedagang di 12 pasar tradisional di Jakarta dinyatakan positif Covid-19.

Hal itu diketahui berdasarkan hasil tes swab massal oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Saat ini, kata Riza, 79 pedagang yang dinyatakan positif Covid-19 sudah melakukan isolasi mandiri.

Dengan adanya pedagang yang positif Covid-19, 12 pasar tradisional itu ditutup sementara.

"Terhadap 12 pasar tersebut, kami melakukan penutupan sementara kemudian dibersihkan," ujar Riza dalam siaran pers Pemprov DKI, Sabtu (20/6/2020) malam.

Riza mengatakan, tes swab massal telah dilaksanakan terhadap para pedagang di 33 pasar tradisional di Jakarta.

Sementara data pada Selasa kemarin, jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta mencapai 10.123 orang.

Dari jumlah tersebut, 5.228 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 619 orang meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com