BOGOR, KOMPAS.com - Jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Bogor, Jawa Barat, mengalami peningkatan di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.
Rumah sakit menjadi tempat dengan tingkat penyebaran kasus Covid-19 paling tinggi dengan persentase sebesar 53,48.
Penambahan kasus baru lainnya juga ditemukan dari klaster luar Kota Bogor dengan 19,23 persen. Disusul klaster pertokoan dan pusat perbelanjaan 13,89 persen, serta klaster kantor pemerintahan 13,4 persen.
Baca juga: Penyebaran Covid-19 di Kota Bogor Paling Banyak Terjadi di Rumah Sakit
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, meningkatnya jumlah kasus positif selama fase adaptasi kebiasaan baru (AKB) ini karena kurangnya kesadaran dalam penerapan protokol kesehatan.
Bima mencontohkan, di area fasilitas kesehatan misalnya. Di tempat tersebut ditemukan fakta tidak ditaatinya protokol kesehatan, misalnya jalur pasien yang belum dipisah, pengelolaan limbah medis, dan pemisahan toilet yang belum dilakukan.
"Berdasarkan data tadi, transmisi lokal bisa dikendalikan. Masalahnya justru terjadi di faskes dan kantor pemerintahan. Jadi dua itu kita perbaiki,” ungkap Bima, Rabu, (24/6/2020).
Baca juga: Hasil Rapid Test Wisatawan Puncak Bogor Banyak yang Reaktif, Ini Kata Gugus Tugas
Bima pun menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan. Selain itu, penguatan mitigasi infeksi dan pelaksanaan tes cepat (rapid test) dan swab yang masif juga dibutuhkan untuk menekan penyebaran Covid-19.
Pemkot Bogor, sambung Bima, telah menyiapkan langkah antisipasi untuk mencegah penyebaran virus corona agar tak meluas dengan meruntinkan pelaksanaan tes swab serta membentuk tim detektif Covid.
Bima menyebut, saat ini pemerintah daerah menargetkan 8.000 warga Kota Bogor mengikuti tes swab. Pelaksanaan swab test akan dilakukan di sejumlah tempat yang disinyalir menjadi lokasi penyebaran Covid.
Ia juga meminta kepada setiap pengelola tempat usaha untuk melakukan rapid tes kepada karyawannya.
"Idealnya standar WHO itu 8.000 orang tes swab. Jadi kita akan genjot terus tes swab supaya capai target," tuturnya.
Data Covid-19 Kota Bogor per Rabu (24/6/2020) mencatat, jumlah pasien terkonfirmasi positif berjumlah 171 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 98 pasien dinyatakan sembuh, 56 pasien masih dalam perawatan, dan 17 orang meninggal dunia.
Sementara, pasien berkategori orang tanpa gejala (OTG) berjumlah 109 orang. Pasien orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 121 orang. Serta pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 40 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.