JAKARTA, KOMPAS.com - Nus Kei telah menduga rumahnya akan dijadikan sasaran penyerangan kelompok John Kei.
Pasalnya, menurut Nus Kei, keponakannya tersebut sering mengancaman dirinya.
"Saya sudah tau karena telepon sama WhatsApp sama dia sudah sering, sudah jauh sebelumnya dari 2016. Itu sudah sering diancam tetapi saya anggap biasa, enggak akan kayak kemarin," kata Nus Kei saat ditemui di rumahnya di Cluster Australia, Perumahan Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, Rabu (24/6/2020).
Baca juga: Mengaku Terlibat Penyerangan, Anak Buah John Kei Serahkan Diri ke Polisi di Depok
Meskipun demikian, Nus Kei tak pernah menyangka John Kei nekat menyerang rumahnya.
Kepada polisi, John Kei mengaku penyerangan tersebut karena kecewa atas pembagian hasil jual tanah di Maluku.
"Kami adalah keluarga, apalagi saya sebagai pamannya. Saya enggak berpikir kejadian itu terjadi, padahal saya sudah menduga," ujar Nus Kei.
Nus Kei mengaku sudah sering diingatkan teman-temannya untuk tidak tinggal di rumah sementara waktu.
Namun, Nus Kei tetap berpikir penyerangan tersebut tak akan terjadi karena ikatan kekeluargaan antara dirinya dan John Kei.
Baca juga: Begini Rekonstruksi Kekejaman Penyerangan Kelompok John Kei yang Tewaskan Anak Buah Nus Kei
"Teman-teman sudah pada telepon (mengatakan) 'sudah lo pindah dulu, keluar dulu'. (Nus Kei merespon) 'Ini rumah saya, saya enggak mau'," tutur Nus Kei.
Sebelumnya, menurut polisi, John Kei memerintahkan sejumlah anak buahnya untuk membunuh pamannya, Nus Kei.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan