"Itu belum sempat 15 sampai 20 menit lah saya masih lari muter ke belakang, muter baru telepon," ujarnya.
Baca juga: Nus Kei Sempat di Rumah Sesaat Sebelum Diserang Kelompok John Kei
Sementara itu, sekelompok anak buah John Kei lainnya pada waktu bersamaan mendatangi rumah Nus Kei di Cluster Australia, Perumahan Green Lake City.
Menurut polisi, para anak buah John Kei mencari Nus Kei untuk dibunuh.
Saat itu, mereka tidak menemukan Nus Kei karena sedang tidak ada di rumah.
Nus Kei mengaku awalnya ia berada di rumah. Setelah mendapat informasi bahwa anak buahnya diserang, ia langsung pergi dari rumah.
Oleh karena itu, anak buah John Kei hanya bertemu istri dan anak-anak Nus Kei saat melakukan penyerangan.
"Saya di rumah, saya abis gym (olahraga), terus masuk ke dalam rumah. Saya baru ambil vitamin dan susu lalu ditelepon adik saya (AR) yang kepotong itu jarinya di sana (Cengkareng). Makanya saya keluar (melihat kondisi AR)," kata Nus Kei.
Nus Kei tak menyangka John Kei nekat menyerang rumahnya. Padahal, keduanya masih memiliki hubungan kekerabatan sebagai paman dan keponakan.
Kepada polisi, John Kei mengaku menyerang pamannya karena kecewa atas pembagian hasil jual tanah di Maluku.
"Saya enggak berpikir kalau mereka nanti bakal kesini," ungkap Nus Kei.
Sebelumnya, menurut polisi, John Kei memerintahkan sejumlah anak buahnya untuk membunuh pamannya, Nus Kei.
Enam anak buah John Kei disebar ke Cengkareng dan 25 orang disebar ke Green Lake City untuk menyerang kelompok Nus Kei.
Semua anak buah John Kei menuju lokasi dengan mengendarai mobil.
Baca juga: Nus Kei Mengaku Sering Diancam John Kei, tapi Tak Berpikir Akan Diserang
Penyerangan di Green Lake City menyebabkan satu orang petugas sekuriti perumahan mengalami luka karena ditabrak anak buah John Kei.
Korban lain, satu pengendara ojek online, tertembak di bagian kaki. Saat itu, anak buah John Kei sempat melepaskan tujuh kali tembakan.