JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta untuk pertama kalinya menggelar car free day (CFD) di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi, Minggu (21/6/2020).
Hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) itu dipadati warga. Ada yang bersepeda, berlari, atau sekadar berjalan kaki.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencatat, ada 40.155 warga hadir di kawasan CFD saat itu, terdiri dari 21.342 pejalan kaki dan 18.813 pesepeda.
"Artinya angkanya cukup banyak, belum yang lainnya yang masuk di gedung-gedung sekitarnya itu tidak terhitung," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, Rabu (24/6/2020).
Baca juga: Kadishub: Car Free Day di Sudirman-Thamrin Kembali Ditiadakan
Syafrin mengakui ada sejumlah warga yang melanggar protokol kesehatan pencegahan Covid-19 saat beraktivitas di area CFD.
Anak kecil, ibu hamil, dan orang lanjut usia (lansia) yang harusnya dilarang beraktivitas di area CFD juga tetap datang ke sana.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta pelaksanaan CFD di Sudirman-Thamrin kembali ditiadakan.
Sebab, banyak warga tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Dia khawatir akan terjadi klaster penularan Covid-19 yang baru bila Pemprov DKI tak meninjau ulang kegiatan tersebut.
"Sekali lagi pandemi Covid-19 ini kami enggak tahu datangnya dari mana, tiba-tiba kita kena. Nah, risiko kan di masyarakat sendiri. Istilahnya jadi saluran untuk penularan lagi kan juga bahaya," kata Prasetio, Selasa lalu.
Baca juga: Ketua DPRD DKI Minta Car Free Day Ditinjau Ulang karena Banyak Pelanggaran Protokol Kesehatan
Wakil Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta Justin Adrian juga meminta CFD kembali dihentikan.
Menurut dia, Jakarta berpotensi mengalami lonjakan pasien positif Covid-19 baru apabila CFD tetap dilaksanakan.
Justin pun mempertanyakan urgensi Pemprov DKI Jakarta kembali menyelenggarakan CFD.
"Pemprov DKI harusnya mendorong masyarakat berolahraga di sekitaran rumah dengan jaga jarak, bukan justru berbondong-bondong membuat kerumunan massa dan memicu infeksi virus," ujar Justin.
Baca juga: Ramainya CFD Jakarta: 5 Orang Reaktif Covid-19 hingga Diminta Evaluasi oleh Pemerintah Pusat
CFD Sudirman-Thamrin juga disoroti Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 karena banyaknya warga yang tidak menjalankan protokol kesehatan dan tidak menjaga jarak fisik (physical distancing).