Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Wali Murid yang Anaknya Tak Lolos Jalur Afirmasi dan Zonasi PPDB Jakarta

Kompas.com - 25/06/2020, 20:26 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021 di DKI Jakarta menuai kritikan dan mendapat keluhan para orangtua.

Sistem PPDB yang diberlakukan tahun ini dinilai tidak adil sebab mengutamakan calon murid yang berusia lebih tua.

Sejumlah orangtua murid merasa nilai rapor bukan menjadi suatu hal yang berguna untuk menentukan siswa bisa masuk ke sekolah negeri.

Savira Maulidia (22), warga Kelurahan Paseban, Jakarta Pusat, yang sedang mengurus pendaftaran adiknya yang baru lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP) misalnya. Dia menceritakan, adiknya berkali-kali tidak lolos PPDB di semua Sekolah Menengah Atas (SMA) yang dipilihnya.

Baca juga: PPDB Jakarta dan Polemik soal Prioritas Siswa Berusia Lebih Tua...

Pada awalnya sang adik ikut serta dalam PPDB jalur afirmasi. Namun adinya itu tidak lolos.

"Kalau belum keterima di manapun masih bisa coba ikut seleksi lagi. Ya sudah diajuin lagi. Pilih sekolah yang masih satu kelurahan, tapi tetap kalah sama yang umurnya tua," tutur Savira, Kamis (25/6/2020).

Ketika jalur zonasi dibuka Kamis ini, Savira kembali mendaftar sang adik ke sekolah negeri seiring dengan pembukaan PPDB jalur zonasi itu.

Hasilnya, sang adik kembali terlempar dari daftar calon siswa dan tidak lolos karena usianya yang lebih muda dari peserta lain.

"Bertahan cuma sampai siang, mental lagi di semua sekolah. Umur adik saya 15 tahun 4 bulan, tetapi sekarang zonasi umur terendahnya 15 tahun 7 bulan," lanjut dia.

Savira berpendapat, sistem PPDB yang mengedepankan siswa berusia lebih tua tidak tepat. Para calon peserta didik sudah berusaha mengejar nilai sebaik mungkin agar bisa masuk ke sekolah negeri.

"Enggak diterima sekolah negeri karena nilai itu masih masuk akal dan bisa diterima. Tapi kalau karena umur kurang itu enggak adil," kata Savira.

Kendati tidak lolos di dua jalur PPDB, Savira mengaku masih belum menyiapkan sekolah swasta untuk menjadi cadangan jika adiknya pada akhirnya tidak diterima sekolah negeri.

"Swasta masih bingung di mana. Lagi Covid gini enggak bisa survei sekolah juga. Terus masih mau coba lagi, ada jalur selanjutnya lewat prestasi dan itu baru dilihat nilainya," kata Savira.

Kondisi serupa dikeluhkan Astuti (33), warga Kelurahan Srengseng Sawah. Dia mendaftarkan anaknya yang baru lulus sekolah dasar (SD) ke sejumlah SMP negeri melalui jalur PPDB zonasi.

Namun, Astuti harus menerima hasil yang mengecewakan karena sang anak langsung tergeser dari daftar penerima calon siswa baru di sekolah yang ditujunya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Megapolitan
Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com