"Sudah pilih tiga sekolah hasilnya mengecewakan. Karena anak saya kan lumayan baguslah nilainya, tetapi langsung terlempar namanya," kata dia ketika dihubungi Kompas.com, Kamis.
Padahal, lanjut Astuti, anaknya memiliki nilai yang cukup bagus dan dianggap layak untuk masuk ke salah satu sekolah yang dipilihnya.
Namun, karena baru berumur 12 tahun lebih enam bulan, sang anak harus tergeser oleh calon peserta didik lain yang berusia lebih tua.
Menurut dia, pendaftar jalur zonasi di sekolah-sekolah yang dipilihnya berusia di atas 12 tahun 10 bulan hingga 13 tahun ke atas.
"Jadi pas daftar itu kan ada nilai rapor juga tuh. Tapi jadinya itu nilai enggak berguna, ada daftar nilai tapi itu tidak berlaku gitu karena yang diambil usia yang lebih tua," ujar dia.
Astuti mengatakan, dia akan mencoba mendaftar anaknya ke sekolah negeri melalui jalur prestasi akademik.
Meski begitu, dia sudah mulai mencari sekolah swasta untuk berjaga-jaga jika kembali tidak lolos.
"Sekolah swasta sudah ada cadangan. Tapi coba jalur prestasi dulu, optimislah pokoknya anaknya kan lumayan juga," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.