"Biarkanlah warga itu berolahraga di lokasinya masing-masing, di sekitar kediamannya masing-masing," kata Miko saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/6/2020).
Menurut Miko, pemusatan lokasi olahraga seperti CFD justru memunculkan risiko terjadinya klaster baru penularan Covid-19.
Baca juga: Pemkot Bekasi Izinkan Car Free Day di Jalan Ahmad Yani, Satpol PP Bakal Jaga di 5 Titik
Ia menyarankan kepada Pemprov DKI agar tidak melaksanakan CFD hingga vaksin dari virus SARS-Cov-19 ini ditemukan.
"Pemprov tidak perlu lakukan CFD sampai 2021 atau vaksin Covid-19 ini ditemukan," ujar Miko.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, CFD di Sudirman-Thamrin kembali ditiadakan untuk sementara waktu.
Meski demikian, Syafrin belum menjelaskan mengenai pertimbangan CFD kembali ditiadakan ini.
Keputusan tersebut diambil setelah CFD di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin kembali digelar pada Minggu (21/6/2020) menimbulkan kerumunan massa.
Kondisi tersebut dikritik banyak pihak, terutama kalangan anggota DPRD DKI. Salah satu kritik yang disampaikan adalah tidak ada urgensi CFD di tengah pandemi Covid-19.
Dikhawatirkan terjadi penyebaran virus corona di tengah kerumunan massa. Pasalnya, banyak orang yang terinfeksi Covid-19 tidak menunjukkan gejala sakit.
Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mencatat sekitar 40.000 warga yang hadir di kawasan Sudirman-Thamrin saat CFD.
Berdasarkan data Dishub DKI Jakarta, warga yang datang ke CFD terdiri dari 21.200 pejalan kaki dan 18.800 pesepeda.
Dishub DKI mengakui ada sejumlah warga yang melanggar protokol kesehatan Covid-19, di antaranya karena membawa anak kecil usia lima tahun ke bawah, ibu hamil, dan orang lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun untuk beraktivitas saat CFD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.