Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/06/2020, 14:22 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi berencana menggelar car free day (CFD) di Jalan Ahmad Yani, Minggu (5/7/2020).

Namun, rencana ini ternyata mendapat beragam tanggapan dari warga Bekasi.

Salah satu tanggapan datang dari Akil (23). Warga Bekasi ini tak setuju CFD diadakan di Bekasi.

Dia menilai, dengan diperbolehkannya CFD digelar, maka secara tidak langsung Pemkot juga memperbolehkan masyarakat untuk berkerumun.

Akil khawatir hal ini akan mengakibatkan terjadinya penyebaran kasus Covid-19 di tengah masyarakat yang olahraga saat CFD.

Baca juga: Tak Jadi Hari Ini, CFD Kota Bekasi Dipastikan Dimulai 5 Juli

“Enggak setuju, CFD pasti ramai banget sih. Di Jakarta evaluasi langsung ditiadakan, ini Bekasi malah mau buat CFD. Ini sama aja kaya menyebarkan kasus Covid-19 ke masyarakat,” ucap Akil kepada Kompas.com, Jumat (26/6/2020).

Akil mengatakan, warga Bekasi kini rata-rata menganggap Covid-19 di kota mereka telah tiada. Buktinya, Akil kerap menemukan masyarakat yang tidak lagi menggunakan masker ketika ke luar rumah.

Sehingga saat CFD digelar nanti, kata Akil, bisa saja ada masyarakat yang tak mematuhi protokol pencegahan Covid-19.

“Ya warga Bekasi itu sudah banyak yang tidak pakai masker sekarang. Jadi ya pasti adalah yang tidak pakai masker saat CFD nanti. Ini yang perlu diawasi oleh petugas,” ucap dia.

Baca juga: 5 Juli Nanti, Lansia hingga Ibu Hamil Dilarang ke CFD Bekasi

Sementara itu, Chika (26) berpendapat bahwa penyelenggaraan CFD tak terlalu penting di masa pandemi ini.

Sebab, kasus Covid-19 di Kota Bekasi belum sepenuhnya landai.

Ia mengatakan bahwa Pemkot Bekasi lebih baik menyiapkan ruang terbuka hijau di tiap-tiap kecamatan sebagai tempat berolahraga warga dibanding menggelar CFD.

Sehingga warga bisa olahraga sendiri di ruang terbuka hijau di lingkungan rumah masing-masing.

“Iya kalau dibuat ruang terbuka hijau untuk tempat berolahraga, kan warga Bekasi tidak perlu datang lagi ke Jalan Ahmad Yani,” kata dia.

Baca juga: CFD Bekasi Digelar 5 Juli, Satpol PP Akan Awasi Warga yang Langgar Protokol Kesehatan

Kemudian Vilan (24), ia mengaku tak setuju dengan diselenggarakannya CFD di Kota Bekasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com