Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Tukang Bakso Cuanki Ludahi Isi Mangkuk: Supaya Dagangan Laris

Kompas.com - 26/06/2020, 15:48 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - WS (21), penjual bakso cuanki (cari uang jalan kaki) mengaku bahwa dagangan baksonya akan laris jika ia meludahi isi mangkuk bakso yang akan disajikan kepada pelanggan.

Hal itu dikatakan Kapolsek Kembangan Kompol Imam Irawan, berdasarkan hasil interogasi terhadap WS.

"Adapun tujuan pelaku untuk mendapatkan penglaris atau laku saat berjualan bakso," kata Imam saat dihubungi via WhatsApp, Jumat (26/6/2020).

Baca juga: Video Viral Tukang Bakso Ludahi Isi Mangkuk, Begini Cerita Pembeli

Kepada polisi, WS mengaku bahwa cara menjijikkan itu ia dapat dari seorang guru spiritual atau dukun berinisal J di Singaparna, Garut, Jawa Barat.

Dalam ajarannya, J menyuruh WS mengikuti cara menjijikkan tersebut jika ingin dagangannya laris.

"Pelaku meludahi mangkuk bakso tersebut sesuai dengan ajaran yang dipelajari pelaku dari gurunya pada saat berada di kampungnya daerah Garut Singaparna. Kurang lebih satu minggu yang lalu, amalan tersebut dilaksanakan pada saat pertama kali jualan setelah kembali dari kampung," jelas Imam.

Tanpa basa-basi WS langsung mempraktikkan ajaran guru spritualnya pada Senin (22/6/2020) sekitar pukul 17.53 WIB di Komplek Unilever Meruya Selatan, Kembangan.

Baca juga: Polisi Periksa Tukang Bakso Cuanki yang Ludahi Mangkuk Pelanggan

Aksi meludahi mangkuk pun viral di media sosial.

Hingga kini WS masih menjalani pemeriksaan di Polsek Kembangan yang berlangsung sejak Kamis (25/6/3030) kemarin.

Polisi memeriksa WS berdasarkan rekaman CCTV yang viral di media sosial.

Imam mengatakan, pembeli bakso sampai saat ini belum melaporkan kejadian tersebut. Pihaknya tengah mengarahkan pembeli tersebut untuk membuat laporan.

Video mengenai perbuatan tukang bakso cuanki yang diduga meludahi bakso racikannya sebelumnya viral di media sosial.

Menurut keterangan korban yang memesan bakso itu, Hikma, peristiwa itu terjadi pada Senin (22/6/2020) petang.

Baca juga: Ludahi Polisi Sambil Mengaku Menderita Virus Corona, Pria Ini Dipenjara

Saat itu, dia memesan satu porsi bakso cuanki untuk anak balitanya.

Ia mengetahui tindakan menjijikkan pedagang tersebut saat itu juga lantaran melihat monitor CCTV yang dinyalakan di ruang tamu rumahnya.

Adapun CCTV terpasang di teras rumahnya.

"Jadi pas saya pesan itu, saya tunggu di luar abangnya enggak langsung bikin. Akhirnya karena saya masuk dan TV ini kan emang selalu nyala. Saya lihatin dari TV ini kok ada yang aneh, dia kayak ngeludah di mangkuknya," kata Hikma.

Kendati sudah tahu ada hal aneh yang dilakukan pedagang, Hikma tak berani menegurnya.

Dia tetap membayar seporsi bakso itu.

Namun, setelah pedagang bakso cuanki keliling itu pergi, baksonya langsung dibuang.

"Saya takut mau negur, apalagi suami saya juga belum pulang. Makanya saya tetap bayar, tapi habis itu saya buang," ucapnya.

Hikma mengaku baru kali ini membeli bakso cuanki kepada pedagang tersebut. Dia pun tak mengenal identitas pedagang itu.

"Saya baru sekali beli, tapi kata tetangga sih sering lewat juga kalau malam. Enggak ada yang tahu juga namanya siapa dan tinggalnya di mana," kata Hikma.

Kaget videonya viral di media sosial

Hikma tak menyangka bahwa video aksi tukang bakso cuanki yang diduga meludahi bakso racikannya bakal viral di media sosial.

Ia bercerita, awalnya dia hanya membagikan video rekaman CCTV itu kepada grup warga agar lebih berhati-hati dan tak mengalami hal serupa.

"Makanya, saya kaget kok ternyata viral. Padahal, saya share cuma ke grup WA warga sini saja biar tetangga pada hati-hati," kata Hikma.

Hikma mengatakan, salah satu tetangganya yang kemudian menyebar video tersebut.

"Orangnya juga sudah minta maaf ke saya, enggak tahu kalau ternyata bakalan viral. Dan banyak yang pada nanya kronologi kejadian itu ke saya," kata Hikma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com