Rupanya, ada salah satu tetangga Hilma yang kemudian menyebar video tersebut.
"Orangnya juga sudah minta maaf ke saya, enggak tahu kalau ternyata bakalan viral. Dan banyak yang pada nanya kronologi kejadian itu ke saya," kata Hikma.
Setelah video itu viral, petugas kepolisian langsung menyelidiki kasus tersebut dengan mencari keberadaan WS.
WS pun ditangkap dan dimintai keterangan di Polsek Kembangan pada Kamis (25/6/2020). Meski sempat melepas, polisi kembali memanggil WS untuk mendalami pemeriksaan pada Jumat (26/6/2020).
Baca juga: Polisi Bakal Bina Penjual Bakso Cuanki yang Ludahi Isi Mangkuk
"Awalnya kan dia cerita cuma mencium doang. Terus kita dalami lagi, CCTV kita periksa lagi, ternyata dia mengaku (meludah). Sekarang kita periksa mendalam lagi di Polsek," ujar Kapolsek Kembangan Kompol Imam Irawan di Jakarta, Jumat (26/6/2020).
Pemeriksaan terhadap WS masih berlangsung hingga kini.
Sejauh ini, Imam mengatakan, pembeli bakso belum melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
WS (21) mengaku bahwa dagangan baksonya akan laris jika ia meludahi isi mangkuk bakso yang akan disajikan kepada pelanggan.
Hal itu dikatakan Kapolsek Kembangan Kompol Imam Irawan, berdasarkan hasil interogasi terhadap WS.
"Adapun tujuan pelaku untuk mendapatkan penglaris atau laku saat berjualan bakso," kata Imam saat dihubungi via WhatsApp, Jumat.
Kepada polisi, WS mengaku bahwa cara meludahi didapat dari seorang guru spiritual atau dukun berinisal J yang berada di Singaparna, Garut, Jawa Barat.
Dalam ajarannya, J meminta WS untuk mengikuti cara menjijikkan tersebut jika ingin dagangannya laris.
"Pelaku meludahi mangkuk bakso tersebut sesuai dengan ajaran yang dipelajari pelaku dari gurunya pada saat berada di kampungnya daerah Garut, Singaparna. Kurang lebih satu minggu yang lalu, amalan tersebut dilaksanakan pada saat pertama kali jualan setelah kembali dari kampung," kata Imam.
Terkait kasus ini, Polsek Kembangan sudah melaporkan ke Polres Metro Jakarta Barat.
WS disebut akan menjalani pembinaan. Sebab, hingga saat ini korban belum juga melapor ke pihak kepolisian.
"Iya, nanti kami lagi mau gelarin dulu di tingkat Polres gimana. Kalau prediksi, kami lakukan pembinaan saja. Enggak ada korban, enggak ada pelapor, hanya merespons situasi viral saja," kata Imam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.