Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Bekasi dan Bau Busuk yang Tak Kunjung Sirna

Kompas.com - 30/06/2020, 10:15 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kali Bekasi di Jalan M Hasibuan, Bekasi Timur, Kota Bekasi tampak berbusa belakangan ini.

Rabu (24/6/2020) lalu misalnya, busa menutupi permukaan air kali itu. Bau menyengat pun menyeruak dari kali. Ikan-ikan tampak mati dan mengapung.

Air Kali Bekasi tampak cokelat pekat. Sampah-sampah menumpuk di tengah. Hal itu membuat Kali Bekasi tampak jorok dan kotor. 

Pemandangan semacam itu bukan sesuatu yang baru. Itu terjadi tiap tahun saat musim kemarau.

Baca juga: Pemkot Bekasi Bentuk Tim Tangani Kali Bekasi yang Berbusa dan Keluarkan Bau Menyengat

 

Permasalahan tersebut tak kunjung usai. Warga, terutama di pinggir kali, disuguhi bau busuk dan pemandangan tak sedap

Mengapa kali itu berbusa?

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan busa tersebut diduga berasal dari limbah domestik dan limbah pabrik di hulu sungai.

Ia mengatakan, limbah domestik dan pabrik yang dibuang ke Kali Cileungsi Kabupaten Bogor lalu mengalir ke Kali Bekasi.

“Nah itu kan terjadi (busa) sebelum masuk ke Kota Bekasi tuh di Curug Parigi. Jadi memang... penangannya harus secara integrasi antara Kabupaten Bekasi, Kota Depok, dan Kabupaten Bogor,” kata Tri, Kamis lalu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Yayan Yuliana mengatakan, air Kali Bekasi sudah tidak bisa diolah untuk menjadi air minum karena sudah tercemar limbah.

Ia menambahkan, pihaknya sudah melaporkan hal itu kepada Kementerian PUPR dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC).

Ia mengatakan, saat itu telah terbentuk tim untuk mengatasi pencemaran kali itu, terutama masalah bau busuk dan air yang berbusa beberapa hari belakangan ini.

Tim tersebut berasal dari Pemkot Bekasi, Pemerintah Kabupaten Bogor, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Baca juga: Kali Bekasi Bau Menyengat dan Berbusa, Wawali Kota Sebut karena Limbah dari Bogor

Menurut dia, tim yang dibentuk Pemkot Bekasi, Kabupaten Bogor, hingga Pemerintah Pusat akan mengawasi perusahaan atau pabrik yang membuang limbah sembarangan ke kali. Para petugas akan menyisir sungai dan kali setiap hari.

Yayan mengancam akan memberi hukuman terhadap pabrik yang ketahuan buang limbah sembarangan ke kali.

Dalam empat tahun terakhir, ada empat perusahaan yang disegel karena membuang limbah ke Kali Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com