Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KCI: Senin Kemarin, Jumlah Penumpang KRL Rekor Tertinggi Selama Pandemi Covid-19

Kompas.com - 30/06/2020, 16:07 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mencatat bahwa okupansi kereta rel listrik (KRL) pada Senin (29/6/2020) kemarin, jadi yang tertinggi selama pandemi di Jabodetabek.

"Pada Senin, 29 Juni 2020, jumlah pengguna KRL kembali mencatatkan rekor tertinggi di masa pandemi COVID-19, yaitu 393.498 pengguna. Jumlah ini meningkat 10 persen dibanding pada Senin pekan lalu," ungkap Vice President Corporate Communication PT KCI, Anne Purba melalui keterangan tertulis, Selasa (30/6/2020).

"Jumlah pengguna KRL semakin meningkat setiap pekannya seiring dengan pembukaan kembali berbagai sektor perekonomian pada masa PSBB Transisi," imbuh dia.

Baca juga: KCI Batasi Penumpang KRL Maksimal 74 Orang Per Gerbong

Dalam pantauan PT KCI berdasarkan data tiket elektronik, Senin pagi terdapat lonjakan 9 persen penumpang KRL dibandingkan pekan lalu hingga pukul 10.00 WIB.

Pekan lalu, sampai 10.00 WIB, tercatat ada 143.237 penumpang. Sedangkan kemarin ada 155.555 dalam rentang waktu yang sama.

Sejumlah stasiun yang tercatat mengalami peningkatan jumlah pengguna antara lain Stasiun Bogor, Bojonggede, Citayam, dan Bekasi yang meningkat sekitar 8 sampai 29 persen.

"Pada pagi hari, PT KCI juga menyiapkan jadwal kereta dengan pemberangkatan yang bukan stasiun awal, namun termasuk dari stasiun dengan jumlah pengguna KRL terbesar. Pemberangkatan tersedia misalnya dari Stasiun Cilebut, Bojonggede, Citayam, Tambun, dan Sudimara," jelas Anne.

"Jadwal ini dibuat untuk mengakomodir pengguna di stasiun yang bukan stasiun pemberangkatan," lanjut dia.

Baca juga: Penumpang KRL Menumpuk di Stasiun Bogor, Bima Arya Sebut Jakarta Belum Maksimal Atur Jam Kerja

Ia menyatakan, PT KCI mendukung dan mengharapkan berbagai lembaga, kantor, dan dunia usaha dapat menerapkan sistem jam kerja bertahap bagi karyawannya.

Sistem kerja tersebut, yakni tahap 1 dimulai pukul 07.00 atau 07.30 dan tahap 2 yang dimulai 10.00 atau 10.30 sesuai Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

"Dengan pengaturan jam kerja bertahap, PT KCI berharap antrean di stasiun dapat lebih lancar dan mengurangi waktu tunggu para pengguna KRL," pungkasnya.

PT KCI sebelumnya memastikan mengikuti aturan Kementerian Perhubungan terkait batasan jumlah penumpang dalam moda transportasi umum maupun pribadi.

Hal itu diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 41 Tahun 2020.

Pembatasan jumlah penumpang tetap dilakukan demi menjaga physical distancing di dalam gerbong, yaitu 35 persen-40 persen atau sekitar 74 orang pada setiap gerbong.

Baca juga: Antrean Penumpang KRL di Stasiun Bogor Kembali Padat pada Senin Pagi

Terus bertambahnya jumlah penumpang KRL menimbulkan penumpukan orang di stasiun, terutama Stasiun Bogor.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menilai, penumpukan penumpang tersebut terjadi karena Pemprov DKI Jakarta belum maksimal melakukan intervensi terhadap perusahaan-perusahaan di Ibu Kota dalam menerapkan pembagian pola jam kerja atau shifting terhadap pekerjanya.

Terlebih, sambung Bima, faktor lain karena makin banyaknya sektor-sektor di wilayah Jakarta yang sudah dibuka kembali sehingga aktivitas masyarakat semakin meningkat.

"Sistem shift bagi para pekerja belum berjalan. Bila berjalan, tidak mungkin seperti ini. Itu catatan yang akan kami sampaikan kepada Pemprov Jabar dan Jakarta,” kata Bima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com