Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Temuan Limbah Medis di TPA Sumur Batu, Ini Kata Wali Kota Bekasi

Kompas.com - 30/06/2020, 17:00 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, seharusnya rumah sakit hingga puskesmas bisa mengolah limbahnya sendiri.

Hal ini menanggapi terkait temuan limbah medis yang diduga dari klinik, rumah sakit, hingga puskesmas di Bekasi yang dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu bersamaan dengan limbah rumah tangga.

Pria yang akrab disapa Pepen ini mengatakan, puskesmas dan rumah sakit harus kerja sama dengan pihak ketiga untuk mengolah limbah medisnya.

“Ya harusnya semua puskesmas dari sini (Kota Bekasi) itu punya kerjasama dengan pihak ketiga untuk mengolah limbah bekas medisnya secara incinerator (dibakar) dengan suhu tertentu sehingga tidak ada lagi gitu (temuan limbah medis),” kata Rahmat di Bekasi, Selasa (30/6/2020).

Baca juga: Limbah Medis Penanganan Covid-19 Ditemukan Bercampur Sampah Rumah Tangga di TPA Bekasi

Rahmat mengatakan, akan meminta anak buahnya untuk mengawasi pengolahan limbah medis di rumah sakit, Klinik, dan Puskesmas.

Jika tempat layanan kesehatan ditemukan membuang limbah tanpa diolah dan dipilah, pihak Pemkot Bekasi akan memberi peringatan bahkan sanksi.

“Ya akan diperingatkanlah karena tidak boleh, Puskesmas itu sebenarnya ada kerja sama dengan pihak 3 di Karawang kalau tidak salah. RSUD juga ada. Kalau pembuangan (limbah medis) ke Sumur Batu itu nanti saya akan (koordinasikan) ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kesehatan,” ucap dia.

Meski demikian, Rahmat tak menampik jika limbah medis khususnya masker yang ada di TPA Sumur Batu itu berasal dari sampah rumah tangga warganya.

Padahal dalam aturannya, Pemerintah daerah wajib menyiapkan tempat sampah/drop box khusus masker di ruang publik. Sehingga sampah masker tersebut bisa dipilah dan tak disatukan dengan sampah rumah tangga lainnya.

Baca juga: Pemerintah Dinilai Kurang Peduli dengan Penanganan Limbah Medis di Bekasi

“Kalau masker bekas dari rumah tangga keluarga jelaslah dikumpulkan kayak saya di rumah gitu. Tidak dibakar jadi pasti terbuang ke sana (TPA Sumurbatu) saja. Ya memang kalau mau ngumpulin bekas-bekas gitu susah kecuali memang bekas tim medis. Kalau yang masyarakat ini saya kira tidak terlalu itulah,” ucap dia.

Terakhir, ia mengimbau masyarakat yang hendak membuang sampah medis ke tempat sampah untuk membakar atau menghancurkan masker terlebih dahulu.

Sebelumnya, limbah medis bekas penanganan pasien terkait Covid-19 ditemukan dibuang di tempat pembuangan akhir ( TPA) Sumurbatu, Kota Bekasi, dan TPA Burangkeng, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Temuan tersebut berdasarkan observasi dan investigasi mulai tanggal 1 hingga 23 Juni 2020 oleh Koalisi Persampahan Nasional.

Ketua Koalisi Persampahan Nasional (Kpnas) Bagong Suyoto mengatakan, limbah medis yang ditemukan jumlahnya cukup banyak yakni masker, sarung tangan, dan tisu.

“Limbah medis tersebut sudah dicampur dengan plastik, kertas, karung, busa, ranting dan daun, kayu. Fakta itu diduga kuat limbah medis berasal dari rumah sakit, klinik kesehatan maupun puskesmas,” kata Bagong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com