JAKARTA, KOMPAS.com - Laporan kasus baru positif Covid-19 di Jakarta masih terus bertambah.
Hingga Selasa (30/6/2020) kemarin, total kasus positif Covid-19 di Jakarta telah mencapai 11.276 kasus.
Dari total pasien yang terinfeksi virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) itu, 6.512 pasien dinyatakan telah sembuh, sementara 641 pasien meninggal dunia.
Berdasarkan data di situs web corona.jakarta.go.id, kasus positif pertama Covid-19 di Ibu Kota dilaporkan pada 3 Maret 2020.
Kala itu, ada tiga pasien yang dinyatakan positif Covid-19.
Sejak saat itu, pasien positif Covid-19 di Jakarta terus bertambah.
Dalam periode empat bulan atau hingga 30 Juni 2020, jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta sebanyak 11.276 pasien.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Bertambah 239, Data Tertinggi Sejak Kasus Perdana
Sepanjang Juni saja, pasien yang dinyatakan positif Covid-19 sebanyak 4.004 orang.
Angka kasus Covid-19 pada Juni tercatat paling tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
Bahkan, laporan kasus harian tertinggi juga terjadi pada Juni 2020, tepatnya 9 Juni, saat Jakarta sudah memasuki pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada masa transisi.
Ada 239 pasien positif Covid-19 yang dilaporkan pada hari itu.
Baca juga: Pasar Kemiri Ditutup 3 Hari karena Ada Pedagang Positif Covid-19
Sementara itu, sepanjang Mei 2020, pasien positif Covid-19 di Jakarta dilaporkan sebanyak 3.134 orang.
Angka kasus Covid-19 pada Mei sedikit menurun dibandingkan April 2020.
Dalam kurun waktu 1 sampai 30 April 2020, dilaporkan ada 3.397 orang yang terinfeksi virus corona.
Sementara pada periode Maret 2020, total kasus positif Covid-19 di Jakarta sebanyak 741 pasien.
Meskipun laporan kasus baru Covid-19 pada Juni paling tinggi, namun rata-rata positivity rate kasus baru pada bulan tersebut justru paling rendah dibandingkan tiga bulan sebelumnya.
Positivity rate merupakan rasio antara jumlah kasus positif dengan total pemeriksaan Covid-19 menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR).
Baca juga: Anies Klaim Positivity Rate Covid-19 di Jakarta 5 Persen, Bagaimana Faktanya?
Pada Juni 2020, rata-rata positivity rate Covid-19 di Jakarta adalah 5,6 persen.
Sementara itu, rata-rata positivity rate pada Mei 2020, yakni 8,34 persen.
Positivity rate pada April dan Maret 2020 jauh lebih tinggi dibandingkan Mei, rata-ratanya 17,61 persen pada April dan 17,99 persen pada Maret.
Baca juga: Anies Klaim Positivity Rate Covid-19 di Jakarta 3,8 Persen dalam 2 Hari Terakhir
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, tambahan kasus baru pada Juni 2020 terjadi karena Pemprov DKI Jakarta memperbanyak jumlah pengetesan pada masa transisi.
Meskipun demikian, angka positivity rate jauh lebih rendah dibandingkan pada awal mewabahnya Covid-19.
"Jakarta alhamdulillah sudah satu bulan ini angka positifnya rata-rata 5 persen, bahkan dua hari ini 3,8 persen. Artinya, kondisi di Jakarta sudah makin terkendali," ujar Anies, Kamis (25/6/2020).
Seiringnya bertambahnya kasus positif Covid-19 di Jakarta, grafik pasien yang dinyatakan sembuh dari penyakit tersebut juga terus menanjak.
Di Jakarta, pasien yang pertama kali sembuh dari Covid-19 tercatat pada 18 Maret 2020.
Dalam kurun waktu 18 Maret hingga 30 Juni 2020, jumlah kumulatif pasien sembuh sebanyak 6.512 orang.
Pasien sembuh dari Covid-19 melonjak pada Juni 2020. Terhitung sejak 1 sampai 30 Juni, sebanyak 4.410 pasien dinyatakan telah sembuh.
Baca juga: UPDATE 30 Juni: Tambah 1.006, Pasien Sembuh dari Covid-18 Jadi 24.806
Sementara sepanjang Mei 2020, pasien sembuh dari Covid-19 tercatat 1.690 orang.
Pasien sembuh pada Mei lebih banyak dibandingkan pada April 2020.
Sepanjang April 2020, pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 di Jakarta berjumlah 363 orang.
Sementara sejak 18 Maret sampai 31 Maret 2020, ada 49 pasien yang sembuh dari Covid-19.
Pasien positif Covid-19 di Jakarta yang pertama meninggal dilaporkan pada 3 Maret 2020, yakni satu pasien meninggal.
Sejak waktu kematian pasien pertama hingga 30 Juni 2020, ada 641 pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia.
Sepanjang Juni 2020, ada 121 pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia.
Baca juga: UPDATE 30 Juni: Tambah 71, Pasien Meninggal akibat Covid-19 Jadi 2.876
Khusus periode Mei 2020, ada 139 pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia.
Sementara sepanjang April 2020, total pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Jakarta sebanyak 297 orang, tertinggi dibandingkan bulan-bulan lainnya.
Sementara dalam kurun waktu 3 Maret sampai 31 Maret, ada 84 pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Jakarta.
Meski pasien positif Covid-19 di Jakarta yang meninggal sampai 30 Juni 2020 berjumlah 641 orang, nyatanya, jenazah yang dimakamkan dengan prosedur pemakaman pasien Covid-19 jauh lebih banyak.
Sejak awal Maret hingga 30 Juni 2020, tercatat ada 3.064 jenazah yang dimakamkan dengan prosedur pasien Covid-19.
Pada Juni 2020, ada 577 jenazah yang dimakamkan dengan prosedur jasad pasien Covid-19.
Baca juga: 439 Jenazah Dimakamkan dengan Protokol Covid-19 Selama PSBB Transisi di Jakarta
Sepanjang Mei 2020, ada 890 jenazah yang dimakamkan dengan prosedur pemakaman pasien Covid-19.
Sementara pada April 2020, sebanyak 1.241 jenazah dimakamkan dengan prosedur tersebut. Angka itu tertinggi dibandingkan data pada bulan lainnya.
Pada periode Maret 2020, ada 356 jenazah yang dimakamkan dengan prosedur pemakaman pasien Covid-19.
Baca juga: Pasien Meninggal Dimakamkan Tanpa Protokol Kesehatan, Ternyata Positif Covid-19
Jenazah yang dimakamkan dengan prosedur itu belum tentu merupakan pasien positif Covid-19.
Sebagian besar masih berstatus suspect (dicurigai) Covid-19, seperti orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP), karena belum dites atau hasil tes belum rilis saat meninggal.
Sesuai ketentuan, suspect Covid-19 yang meninggal dunia harus dimakamkan dengan prosedur pemakaman jenazah pasien positif Covid-19.
Gubernur Anies mengklaim, wabah Covid-19 di Jakarta tetap terkendali pada masa transisi, meskipun angka kasus baru meningkat.
Pengendalian wabah terlihat dari menurunnya angka reproduksi (Rt) Covid-19 dan positivity rate-nya.
Baca juga: Dua Pekan PSBB Transisi, Anies Klaim Angka Reproduksi Covid-19 di Jakarta Turun Lagi
Kekhawatiran munculnya lonjakan kasus Covid-19 pada masa transisi, kata Anies, tidak terjadi.
"Temuan dari Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia menunjukan bahwa (kekhawatiran lonjakan kasus) itu tidak terjadi, bahkan angka R kita sekarang berada di posisi 0,98," ucap Anies, Senin (22/6/2020).
"Pada saat kita memulai transisi, (Rt) 0,99, artinya masyarakat mulai berkegiatan dan kondisi wabah masih tetap terkendali," lanjutnya.
Baca juga: Anies Bakal Umumkan Kelanjutan PSBB Transisi di Jakarta Paling Lambat 2 Juli
PSBB pada masa transisi akan berakhir pada Kamis (2/7/2020) besok.
Anies menyatakan akan mengumumkan kelanjutan nasib PSBB transisi paling lambat besok.
Menurut Anies, saat ini Pemprov DKI Jakarta tengah mengevaluasi mengenai PSBB transisi selama satu bulan terakhir.
Baca juga: PSBB Transisi di Jakarta Segera Berakhir, Grafik Kasus Covid-19 Masih Naik Turun
Pemprov DKI masih melihat dan mempertimbangkan data terakhir apakah PSBB transisi akan dilanjutkan atau tidak.
"Kan sampai tanggal 2 Juli. Jadi berakhirnya tanggal 2 Juli, nanti kita akan umumkan sebelum atau pas tanggal 2," ucap Anies, kemarin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.