Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Jadi Sasaran Kejahatan, Pesepeda Diimbau Lebih Waspada

Kompas.com - 02/07/2020, 09:55 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Metro Menteng AKBP Guntur Muhammad Thariq mengimbau para pesepeda lebih berhati-hati saat bersepeda di jalan atau ketika beristirahat di ruang publik.

Pasalnya, para pelaku kejahatan mulai menyasar para pesepeda untuk melancarkan aksinya seperti merampas ponsel dan barang-barang pribadi korban.

"Hati-hati juga nih untuk pengguna sepeda takutnya ke depan kejahatan terkait sepeda makin tinggi karena banyak pengguna jambret mulai main, mulai tarik-taris tas mereka, apalagi lagi naik sepeda ditabrak," kata Guntur saat dihubungi, Kamis (2/7/2020).

Baca juga: Pesepeda yang Dicuri Ponselnya di Kawasan Bundaran HI Bukan Korban Hipnotis

Menurut Guntur, peristiwa pencurian ponsel baru saja menimpa seorang pesepeda saat beristirahat di kawasan bundaran Hotel Indonesia (HI), Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (29/6/2020) malam.

Modusnya adalah para tersangka menghampiri korban yang tengah beristirahat bersama tiga rekannya di kawasan Bundaran HI. Mereka tak segan mengajak berbincang korban beberapa saat.

Mereka pun telah menyiapkan motor untuk melarikan diri setelah merampas barang pribadi milik korban. Motor tersebut biasanya ditempatkan di lokasi tak jauh dari lokasi korban.

Baca juga: 4 Pesepeda Jadi Korban Pencurian di Kawasan Bundaran HI

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, motor tersangka ditempatkan di Jalan Maluku, sementara para tersangka melancarkan aksi pencurian di kawasan Bundaran HI.

"Jadi, mereka sudah menyiapkan motor di Jalan Maluku dan mereka ke HI itu jalan kaki. Setiap ada anak perempuan digodain, ngobrol-ngobrol, langsung diambik HP-nya," ucap Guntur.

Saat ini, lanjut Guntur, polisi masih memburu keberadaan tersangka pencurian ponsel pesepeda tersebut.

"Ini kita sedang trace (lacak), perintah Kapolres (Jakarta Pusat) harus diungkap sesegera mungkin," ungkap Guntur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com