Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Ganjil Genap Dihapus, Pedagang Tanah Abang Senang Bisa Berjualan Setiap Hari

Kompas.com - 02/07/2020, 13:51 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan mengembalikan jam operasional seluruh pasar seperti sedia kala mulai hari ini (2/7/2020).

Dalam konferensi pers di Balai Kota, kemarin, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan pengembalian jam operasional artinya jam operasional pasar diperpanjang dan menghapuskan sistem ganjil genap.

Manajer Promosi Pasar Tanah Abang Blok A, Hery Supriatna mengatakan, sistem ganjil genap di Pasar Tanah Abang telah dihapus sesuai intruksi Gubernur DKI Jakarta. Oleh karena itu, Pasar Tanah Abang kembali beroperasi hingga pukul 16.00 WIB.

Baca juga: Kepala Pasar Cibubur Akui Sulit Ubah Kebiasaan Pedagang agar Tak Pakai Plastik

"Mulai hari ini sudah tidak berlaku ganjil genap. Mulai kemarin sudah normal (jam operasional pasar) sampai dengan jam 16.00 WIB," kata Hery saat dihubungi Kompas.com.

Sementara itu, pantauan Kompas.com di Pasar Tanah Abang Blok A, hari ini, aktivitas jual beli telah berjalan seperti hari-hari biasa dengan menerapkan protokol pencegahan Covid-19.

Petugas mengecek suhu tubuh setiap pengunjung sebelum masuk ke dalam pasar. Tak hanya itu, para pengunjung diwajibkan mengenakan masker selama berada di dalam pasar.

Tampak kerumunan pembeli pada sejumlah kios pedagang. Meskipun demikian, petugas terus mengawasi pembeli dan mengingatkan pentingnya saling menjaga jarak.

Baca juga: Anies Akui Operasional Pasar secara Ganjil Genap Gagal Selama PSBB Transisi

Adapun, penghapusan sistem ganjil genap di pasar disambut positif oleh para pedagang. Salah satu pedagang bernama Imam Syahroni mengaku antusias bisa berjualan kembali di Pasar Tanah Abang Blok A.

Kini, menurut Imam, dia berani membuka kiosnya setiap hari tanpa khawatir adanya penindakan dari petugas Satpol PP.

Pasalnya, lanjut Imam, petugas Satpol PP sering merazia pedagang pasar yang bandel dan tetap membuka kios tanpa mengikuti aturan sistem ganjil genap.

"Sekarang sudah enggak takut lagi buka kios setiap hari. Kalau tutup, mau makan apa kita," ujar Imam.

Baca juga: IKAPPI Sebut Sosialisasi Larangan Penggunaan Kantong Plastik di Pasar Belum Maksimal

Ketika ditanya tentang kekhawatirannya terhadap penyebaran Covid-19, Imam mengaku dirinya tetap mengikuti protokol pencegahan Covid-19 seperti menggunakan masker dan rutin mencuci tangan.

"Khawatir sih pasti, tapi kalau enggak jualan, ya kita enggak bisa makan. Pokoknya tetap pakai masker dan selalu pakai (mencuci tangan) hand sanitizer," kata Imam.

Pedagang lainnya bernama Suci juga mengaku tak khawatir penyebaran Covid-19 selama dirinya menggunakan masker. Tak hanya itu, Suci pun berusaha menghindari kerumunan pembeli maupun pedagang di dalam pasar selama pandemi Covid-19.

"Kalau lagi ramai pembeli gitu, kalau saya sih tetap di dalam kios. Paling cuma nanya mau beli apa, enggak disamperin (pembelinya). Ya pintar-pintarnya kita aja sih bagaimana jaga diri karena buat saya yang penting adalah tetap jualan, pakai masker, cuci tangan," ujar Suci.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com