Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Depok 2020, Gerindra Gandeng PDI-P dan Ogah Koalisi dengan PKS

Kompas.com - 02/07/2020, 14:04 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Depok, Hamzah, menegaskan partainya enggan berkoalisi dengan PKS pada Pilkada Depok 2020.

Padahal, di Pilkada Depok 2015, kedua partai itu berkoalisi dan memenangkan usungan mereka, Mohammad Idris dan Pradi Supriatna sebagai wali kota dan wakil wali kota.

"Kalau Gerindra, kami sudah tidak mau kalau dengan PKS. Makanya kami sudah tidak berkomunikasi dengan PKS," ujar Hamzah saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/7/2020).

Sejauh ini, Gerindra dengan 10 kursi di DPRD telah berkoalisi dengan PDI-P yang juga berbekal 10 kursi di parlemen.

Baca juga: Pilkada Depok 2020, Poros Gerindra-PDI-P Dekati PKB dan Golkar

Manuver itu diyakini bisa jadi ancaman bagi hegemoni PKS yang sudah lebih dari 10 tahun menguasai Kota Depok.

Di sisi lain, PKS dengan 12 kursi di DPRD masih menjajaki peluang koalisi dengan Golkar serta menggodok calon kontestan dalam pilkada nanti.

Sementara itu, Gerindra sudah mantap mengajukan usungan dalam kontestasi nanti, yakni Pradi Supriatna sebagai calon wali kota berpasangan dengan kader PDI-P, Afifah Aliyah, yang diharapkan sanggup menumbangkan kekuasaan PKS.

Hamzah mengungkapkan, keengganan Gerindra berkoalisi lagi dengan PKS karena hubungan antara kedua partai itu kian retak. Ia menyatakan, selama 5 tahun terakhir, Gerindra tidak selalu dilibatkan dalam kerja-kerja pemerintahan dan pengambilan keputusan.

Teranyar misalnya, Pradi yang notabene wakil wali kota Depok tidak dimasukkan ke dalam struktur Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok yang diketuai Idris dan berisikan para kepala dinas.

Baca juga: Pilkada Depok 2020, Golkar Ancang-ancang Dekati Koalisi Tertata

Padahal, menurut Hamzah, di beberapa kota lain struktur Gugus Tugas Covid-19 dikomandoi oleh pasangan wali kota sekaligus wakilnya.

"Kan sudah pernah (koalisi dengan PKS) dan sudah pernah dikhianati. Buat apa kita, masa mau dibohongi dua kali?" ujar Hamzah.

Ia juga yakin, PDI-P tidak akan mengkhianati komitmen dengan menyeberang ke poros petahana itu.

"Kami berkoalisi dengan semua terbukalah, kecuali PKS. PDI-P mau ke PKS juga enggak mungkinlah, kan sudah komitmen," tambah dia.

Pemungutan suara Pilkada Depok 2020 akan dilangsungkan pada Desember mendatang.

Sampai saat ini, ada tiga poros kekuatan utama partai politik jelang kontestasi 5 tahunan itu.

Poros petahana dimotori PKS dengan 12 kursi di parlemen, yang telah berkuasa 3 periode dan kini tampak menjajal peluang koalisi dengan Golkar yang punya 5 kursi.

Sementara itu, poros penantang dinakhodai PDI-P dan Gerindra dengan bekal masing-masing 10 kursi di DPRD Kota Depok.

Partai-partai lain dengan perolehan kursi di bawah 5, yakni Demokrat, PKB, PAN, dan PPP menjadi kuda hitam dengan membentuk Koalisi Tertata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Megapolitan
Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com