JAKARTA, KOMPAS.com - PT Unilever Indonesia Tbk membantah telah merumahkan 800 karyawan imbas pabrik minuman teh (tea based beverage/TBB) di Cikarang, Kabupaten Bekasi, ditutup sementara setelah ditemukannya karyawan positif Covid-19.
Direktur Corporate Affairs dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Sancoyo Antarikso mengatakan, karyawan pabrik TBB berjumlah 265 orang. Mereka semua telah menjalani tes swab.
"Jumlah yang 800 (karyawan dirumahkan) tidak benar," ujar Sancoyo saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (2/7/2020).
Baca juga: Terpapar Covid-19, Kantor Unilever di Cikarang Ditutup Sementara, 800 Karyawan Dirumahkan
Meskipun demikian, Sancoyo tidak memungkiri bahwa semua karyawan pabrik TBB dirumahkan selama pabrik ditutup sementara.
Pabrik TBB ditutup sejak 26 Juni lalu sampai waktu yang belum ditentukan.
"Mereka diminta di rumah selama operasi pabrik dihentikan sementara, bukan karantina mandiri," kata Sancoyo.
Baca juga: 19 Karyawan Pabrik Unilever yang Terinfeksi Covid-19 Bekerja di Area Produksi Teh
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah sebelumnya mengatakan, kantor dan pabrik perusahaan Unilever di kawasan Cikarang ditutup sementara.
Penutupan dilakukan setelah ada 19 karyawan perusahaan itu yang terinfeksi Covid-19.
Dampak penutupan sementara itu, sebanyak 800 karyawan Unilever Cikarang dirumahkan untuk menjalani karantina mandiri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.