JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang di Pasar Minggu mengaku senang bisa berjualan tanpa sistem ganjil genap dan jam beroperasi normal.
Pedagang mengaku tenang berjualan tanpa harus takut terkena patroli dari pihak keamanan pasar.
“Enak begitu gak sistem ganjil genap. Namanya nyari duit harus kerja keras. Kalau ga kerja, penghasilan ga ada,” kata seorang pedagang Pasar Minggu, Jakarta, Gareng saat ditemui Kompas.com, Kamis (2/7/2020) sore.
Baca juga: Sistem Ganjil Genap Dihapus, Pedagang Tanah Abang Senang Bisa Berjualan Setiap Hari
Ia mengaku kesempatan untuk mendapatkan uang lebih sedikit jika berjualan dengan sistem ganjil genap. Apalagi, saat ini Jakarta masih berada dalam status pandemi Covid-19.
“Kalo buka setiap hari enak bisa dapet duit. Klo ga dapet duit, dapur ga ngebul,” ujar Gareng, yang berjualan bahan sembako.
Pedagang perhiasan emas lapis, Ema mengatakan bahwa penghapusan sistem ganjil genap dan jam buka pasar yang normal dapat memulihkan kondisi ekonomi.
Ia mengaku bahwa kiosnya sepi dari pembeli selama masa pandemi Covid-19.
“Buka tiap hari aja belum tentu ada orang. Apalagi ganjil genap. Yang penting kan pakai masker dan ikuti anjuran pemerintah,” ujar Ema saat ditemui Kompas.com.
Baca juga: Pedagang di Pasar Kopro Sudah Mulai Berjualan, tetapi Masih Sepi Pembeli
Sementara, Deni pedagang makanan ringan mengatakan sistem ganjil genap mengganggu proses distribusi barang dagangnnya. Namun, ia senang dengan penghapusan sistem ganjil genap di pasar.
“Harapan saya bisa ada pemasukan terus kalau ga ada ganjil genap. Walaupun ga banyak, tetep ada uang. Kalau di rumah aja kan ga ada pemasukan,” ujar Deni.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.