Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Keluhkan Titik Koordinat PPDB Jalur Zonasi yang Salah, Pemkot Bekasi: Human Error

Kompas.com - 02/07/2020, 20:53 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi menanggapi keluhan orangtua murid terkait titik koordinat penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur zonasi yang tidak valid.

Sekertaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Uu Saiful Mikdar mengaku, ada kelalaian manusia terkait penentuan titik koordinat PPDB jalur zonasi.

Ada kesalahan penentuan titik koordinat dari rumah calon siswa ke sekolah.

Pasalnya, ketika orangtua mendaftarkan anaknya ke laman http://bekasi.siap-ppdb.com dan mengunggah dokumen Kartu Keluarga, maka secara otomatis jarak antara sekolah ke rumah akan terekam.

Baca juga: Sejumlah Orangtua Datangi Kantor Disdik Kota Bekasi Keluhkan Data Jalur Zonasi Tak Valid

Sayangnya, kesalahan menitikkan koordinat tersebut berdampak pada tidak lolosnya sejumlah calon siswa.

“Ya harus diakui kalau bicara berkenaan dengan zero human error biasa terjadi. Mohon maaf teman verifikator itu kerja dua shift ada pagi dan siang memberikan pelayanan,” ujar Uu di Kantor Disdik, Jalan Lapangan Tengah, Bekasi Timur, Kamis (2/7/2020).

Uu mengatakan, calon murid yang merasa dirugikan lantaran kesalahan penentuan titik koordinat bisa datang langsung ke Kantor Dinas Pendidikan.

Baca juga: KPAI: Warga Jakarta Paling Banyak Laporkan Masalah PPDB 2020

Orangtua bisa datang dengan membawa dokumen-dokumen pendaftaran dan NIK (Nomor Induk Kesiswaan).

“Datang aja ke Dinas Pendidikan, tunjukan dokumen, tunjukan saja itu. Kalau dari titik koordinat, berarti dokumen KK yang aslinya dibawa, jangan yang salinan, kemudian panitia akan melihat lalu diperbaiki,” tutur dia.

Sejumlah orangtua calon siswa mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Jalan Lapangan Tengah, Kelurahan Margahayu Kecamatan Bekasi Timur, Kamis.

Mereka mengeluhkan penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur zonasi yang dinilai tidak valid.

Mereka ingin jarak koordinat rumah-sekolah dikoreksi karena tidak sesuai kenyataan. Akibatnya, anak-anak mereka tergeser dari SMPN yang mereka tuju.

Orangtua yang hendak mengkoreksi jarak tersebut harus mengantre tanpa peduli physical distancing atau jaga jarak di Kantor Disdik.

Salah satunya Dewi (50), orangtua murid yang hendak mendaftarkan anaknya ke SMPN 10 Bantargebang.

Ia mengeluhkan titik koordinat yang terdaftar tidak valid. Dewi mengatakan, di laman website resmi Disdik Bekasi, titik kordinat yang terdaftar dari rumahnya di kawasan Bantargebang ke SMPN 10 Bantargebang, yakni 1.072 meter.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli di Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli di Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Disnaker DKI Terima Aduan Terhadap 291 Perusahaan Soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Disnaker DKI Terima Aduan Terhadap 291 Perusahaan Soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Megapolitan
Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Megapolitan
Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Megapolitan
Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com