Atas kejadian tersebut, lanjut Irfan, Garuda Indonesia melakukan koordinasi agar tidak terjadi lagi.
"Terkait tindak lanjut atas kondisi tersebut guna memastikan prosedur protokol kesehatan penerbangan pada masa transisi new normal berjalan dengan optimal," ujar dia.
Tiga hari berselang peristiwa lolosnya penumpang Covid-19, maskapai Garuda Indonesia kembali geger karena salah seorang penumpang mereka meninggal dunia dalam perjalanan.
Penumpang pesawat dengan nomor penerbangan GA 8220 tujuan akhir Fiji tersebut tiba-tiba sesak napas dan meninggal dunia.
Irfan menjelaskan, penumpang tersebut bukan merupakan pasien positif Covid-19 meskipun yang bersangkutan meninggal dunia dengan menunjukkan gejala khas dari penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan virus SARS-CoV-2.
"Penumpang dimaksud telah menjalankan prosedur pemeriksaan swab polymerase chain reaction (PCR) dengan hasil negatif Covid-19," ujar dia.
Baca juga: Fakta Pesawat Garuda Tergelincir di Makassar, Bawa 14 Penumpang dan Hendak Lepas Landas
Lebih lanjut, kata Irfan, Garuda Indonesia telah menjalankan prosedur penanganan penumpang meninggal di dalam pesawat, sesuai aturan yang berlaku.
Irfan mengatakan proses evakuasi dilakukan berdasarkan prosedur protokol kesehatan secara menyeluruh dengan koordinasi intensif bersama otoritas kesehatan di Bandara Hang Nadim Batam.
Sehari setelah kejadian meninggalnya penumpang Garuda Indonesia tujuan Fiji, peristiwa nahas nyaris terjadi untuk penumpang pesawat Garuda Indonesia dengan tujuan Jakarta dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Pesawat dengan nomor penerbangan GA 613 yang berangkat pada Rabu (1/7/2020) malam tergelincir keluar lintasan landasan pacu saat hendak lepas landas.
Baca juga: Garuda: Penumpang Positif Covid-19 Tujuan Sorong Dapat Validasi Terbang dari Soekarno-Hatta
Beruntung, seluruh penumpang dan awak kabin yang berada dalam kondisi selamat.
Irfan lagi-lagi berjanji akan mengevaluasi kejadian yang menyebabkan tergelincirnya pesawat maskapai pelat merah tersebut.
"Selanjutnya, Garuda Indonesia bersama pihak otoritas terkait sedang melakukan pemeriksaan dan evaluasi lebih lanjut mengenai penyebab kejadian tersebut," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.