Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/07/2020, 13:57 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rasanya kikuk dan mengerikan. Jantung berdegub cukup kencang saat melangkah dan menelusuri pasar Jakarta. Kamis (2/7/2020) kemarin adalah pengalaman pertama masuk ke pasar sejak wabah pandemi Covid-19 merebak.

Berjalan di lorong-lorong pasar penuh kewaspadaan. Saat di Pasar Minggu, banyak pedagang yang tak mengenakan masker. 

Gambaran ini begitu nyata ketika pedagang asyik berbincang seraya berdekatan. Tak ada masker yang melingkar menutupi hidung dan mulut mereka.

Pengunjung pasar pun sama saja. Banyak dari mereka yang tak melindungi diri dengan masker, seperti yang dianjurkan pemerintah bersama gugus tugasnya selama ini.

Baca juga: Ganjil Genap Dihapus, Pedagang Pasar Minggu Senang Bisa Berjualan Normal

Di Pasar Minggu, saya tak berani masuk ke lorong-lorong pasar yang lebarnya tak kurang dari dua meter meskipun sudah memakai masker, cuci tangan, dan dalam kondisi sehat.

Beberapa lorong sempat dipenuhi oleh pengunjung pasar. 

Malah yang bikin ragu memuncak adalah tak adanya protokol kesehatan pemeriksaan suhu sebelum masuk ke area pasar. Padahal, kerap disiarkan di mana-mana bahwa pemeriksaan suhu tubuh adalah protokol kesehatan paling standar yang mesti ditegakkan.

Protokol jaga jarak juga tak terlihat di Pasar Minggu. Belum lagi, aturan ganjil genap di pasar sudah tak berlaku.

Di Pasar Cipete Selatan, protokol pengukuran suhu di pintu masuk juga tak ada.

Pedagang non bahan pangan berjualan di lorong Pasar Minggu, Kamis (2/7/2020) sore.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Pedagang non bahan pangan berjualan di lorong Pasar Minggu, Kamis (2/7/2020) sore.

Sekitar pukul 13.00 WIB, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) baru terlihat berkumpul di Posko Terpadu Pengawasan dan Penindakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Kelurahan Cipete Selatan.

Mereka duduk berkumpul, sebagian lainnya asyik mengecek telepon seluler.

Awalnya agak ragu untuk masuk ke dalam pasar. Suasana Pasar Cipete Selatan siang kemarin terlihat sepi, begitu pula dengan lorong-lorongnya.

Ajis, pedagang buah di Pasar Cipete Selatan menyebutkan, kondisi pasar memang sepi adanya dan nyaris hening sejak pandemi Covid-19.

Saya tahu kalau pasar adalah salah satu pusat penularan virus Covid-19. Epidemiolog pun menyebutkan bahwa pasar bisa menjadi klaster penyebaran Covid-19.

Baca juga: Ganjil Genap Dihapus, 90 Persen Pedagang Pasar Minggu Mulai Berjualan

Pasar Minggu sendiri sempat ditutup tiga hari pada 20-22 Juni. Penutupan Pasar Minggu dilakukan setelah temuan tiga orang positif Covid-19 setelah menjalani tes usap.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com