BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Bekasi akan lebih ketat mengawasi perusahaan dan industri di wilayahnya untuk memastikan kepatuhan penerapan protokol pencegahan penyakit menular Covid-19.
Upaya ini dilakukan untuk meminimalisir munculnya klaster baru, baik di perusahaan maupun industri yang berada di Kabupaten Bekasi.
“Kita ini kan daerah industri, jadi harus betul-betul dijaga, jangan sampai ada lagi penambahan klaster Covid baru dari sektor Industri." ucap Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja melalui keterangan tertulis, Kamis (2/7/2020).
Baca juga: PSBB Kota Bekasi Diperpanjang hingga 2 Agustus
Ia meminta seluruh instansi, baik itu Dinas Perindustrian maupun Dinas Kesehatan, untuk terus melakukan edukasi protokol pencegahan Covid-19 terhadap seluruh perusahaan di Kabupaten Bekasi.
Selain itu, Pemkab Bekasi juga akan lebih rutin melakukan tes ke perusahaan-perusahaan untuk melacak perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi.
“Kami akan tingkatkan tes masif,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Bekasi Alamsyah.
Alamsyah juga mengatakan, hingga Kamis sore tercatat 21 orang karyawan telah dinyatakan positif Covid-19 setelah dilakukan tes PCR.
Baca juga: Ada 15 Kasus Baru, Total 36 Karyawan Pabrik Unilever Cikarang Positif Covid-19
Munculnya kasus baru Covid-19 ini terjadi di salah satu perusahaan yang berada di kawasan industri Kabupaten Bekasi.
“Benar, kami juga telah menelusuri hal tersebut. Sebanyak 21 karyawan di PT Unilever dinyatakan positif dan telah dilakukan isolasi baik di rumah sakit atau wisma rujukan pemerintah, "katanya.
Ia menjelaskan, swab test juga telah dilakukan kepada seluruh karyawan yang ada di perusahaan tersebut.
Untuk sementara, perusahaan tersebut menghentikan operasionalnya untuk sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Baca juga: Klaster Unilever Covid-19 Sebabkan 1 Pabrik Ditutup dan Karyawan Dirumahkan Sementara
“Semua karyawannya sudah dilakukan swab test. Dan perusahannya juga telah berhenti beroperasi untuk sementara,” jelasnya.
Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir dan panik. Sebab tindakan yang dilakukan di lingkungan sekitar sudah dilakukan dengan sangat ketat dan sudah sesuai dengan protokol kesehatan.
“Kepada seluruh masyarakat dihimbau untuk tidak perlu kahwatir mengenai kontaminasi produk, karena sejauh ini belum ada bukti transmisi penyakit melalui barang konsumen atau produk sehari-hari, baik selama wabah ini atau wabah yang serupa sebelumnya (misalnya SARS), untuk itu kemungkinan adanya hal ini sangat kecil untuk terjadi.” tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.