"Kami minta PT Pembangunan Jaya Ancol untuk melakukan kajian teknis, misalnya kajian penanggulangan dampak banjir, kemudian kajian pemanasan global, kajian perencanaan pengambilan materiil perluasan kawasan," kata dia.
Saefullah menyebutkan, lahan reklamasi untuk Ancol dan Dufan juga dapat memanfaatkan tanah kerukan dari lima waduk dan 13 sungai yang sejauh ini tercecer tak beraturan di pantai utara Jakarta dan dianggap bakal menimbulkan masalah lingkungan.
Berdasarkan laporan Jakarta Emergency Dredging Initiative dalam Proyek Darurat Penanggulangan Banjir Jakarta, total hasil pengerukan waduk dan sungai di Jakarta selama 11 tahun terakhir mencapai sekitar 3,4 juta meter kubik.
Baca juga: Reklamasi Kawasan Ancol untuk Tampung Tanah Hasil Pengerukan Waduk dan Sungai
Jumlah itu ditaksir bakal menciptakan luasan tanah sekitar 20 hektar. Namun, Saefullah tak bicara apa-apa soal asal tanah yang bakal menutupi luas 135 hektar tersisa untuk reklamasi Ancol dan Dufan.
"Tanah hasil pengerukan tersebut ditumpuk di pantai utara Jakarta tepatnya di wilayah Ancol Timur dan Ancol Barat, menempel langsung dengan area yang dikelola Taman Impian Jaya Ancol," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.