Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Pasar Kebayoran Lama Sebut Pembatas Akses Masuk Pasar Sering Dirusak

Kompas.com - 07/07/2020, 16:24 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah oknum tak bertanggung jawab diduga merusak pembatas-pembatas akses menuju Pasar Kebayoran Lama, Jakarta yang dipasang oleh pengelola pasar.

Pembatas-pembatas yang dirusak oleh oknum tak bertanggung jawab itu berbentuk rantai, garis polisi, dan kawat berduri.

Manajer Area 11 Perumda Pasar Jaya, Cezania Nelsa mengaku, pihaknya lebih dari tujuh kali memasang pembatas akses masuk ke pasar meskipun seringkali dirusak.

Ia mengatakan, pembatas-pembatas tersebut terus dijebol.

"Kami pakai tali diputus, rantai juga diputus, gembok hilang, kawat berduri pun diakali," kata Nelsa saat ditemui di Kantor Pengelola Pasar Kebayoran Lama, Senin (7/7/2020) kemarin sore.

Baca juga: Ganjil Genap Dihapus, Omzet Pedagang Pasar Kebayoran Lama Naik

Menurut dia, perusakan terjadi pada malam hari. Padahal, langkah pembatasan akses masuk ke pasar dengan kawat berduri sudah termasuk ekstrem.

"Pasar Kebayoran Lama ini wilayahnya luas ya. Nempel dengan pasar-pasar yang lain. Karena berbatasan dengan wilayah-wilayah lain itulah kendala kami. Risiko pasar tak ada pagarnya," ujar Nelsa.

Akses masuk Pasar Kebayoran Lama, Jakarta yang ditutup menggunakan kawat berduri, garis polisi dan rantai. Kondisi pintu masuk tersebut pada Senin (6/7/2020) sudah bisa dilewati pengunjung. Manajer Area 11 Perumda Pasar Jaya, Cezania Nelsa mengatakan, akses-akses masuk tak resmi di Pasar Kebayoran Lama sering dirusak oleh oknum yang tak bertanggung jawab.Dok. Pengelola Pasar Kebayoran Lama Akses masuk Pasar Kebayoran Lama, Jakarta yang ditutup menggunakan kawat berduri, garis polisi dan rantai. Kondisi pintu masuk tersebut pada Senin (6/7/2020) sudah bisa dilewati pengunjung. Manajer Area 11 Perumda Pasar Jaya, Cezania Nelsa mengatakan, akses-akses masuk tak resmi di Pasar Kebayoran Lama sering dirusak oleh oknum yang tak bertanggung jawab.

Ia mengakui keterbatasan jumlah pengamanan untuk memantau akses pengunjung masuk ke Pasar Kebayoran Lama.

Adapun jumlah petugas keamanan di Pasar Kebayoran Lama berjumlah delapan orang.

Pintu masuk utama Pasar Kebayoran Lama berada di lobi Ramayana. Di sana, ada fasilitas pengecekan suhu, lorong disinfektan, dan fasilitas wastafel untuk cuci tangan.

Pantauan Kompas.com, sejumlah pengunjung di area parkir masuk ke area Pasar Kebayoran Lama dengan cara melompat pembatas akses masuk.

Baca juga: Peringatkan Pedagang Pasar Kebayoran Lama, Satpol PP: Kalau Enggak Pakai Masker Nanti Pasar Ditutup

Pengunjung juga masuk lewat pintu-pintu Pasar Kebayoran Baru yang tidak resmi.

Pengelolaan Pasar Kebayoran Lama masuk ke dalam area 11 Perumda Pasar Jaya.

Area 11 Perumda Pasar Jaya meliputi Pasar Kebayoran Lama, Pasar Blok M Square, Pasar Pondok Labu, Pasar Mampang Prapatan, Pasar Warung Buncit, Pasar Cipete Selatan, Pasar Santa, dan Pasar Batu Putih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com