Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Rahmat Effendi Klaim Kota Bekasi Sudah Zona Hijau

Kompas.com - 07/07/2020, 21:05 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memberi klaim bahwa Kota Bekasi sudah menjadi zona hijau.

Rahmat beralasan, Kota Bekasi kini menjadi zona hijau lantaran angka kesembuhan kasus Covid-19 sudah mencapai 100 persen.

Selain itu, angka kematian kasus Covid-19 di Bekasi kini sudah 0 persen.

Baca juga: Wali Kota Bekasi Izinkan Sekolah Beroperasi 13 Juli, Akan Dievaluasi Tiap Dua Pekan

”Saya baru menyampaikan kepada tim LO dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) bahwa angka kesembuhan 100 persen. Angka kematian 0 persen. Artinya Kota Bekasi sudah aman, sudah hijau,” kata Rahmat di Sekolah Victory, Jalan Kemang Pratama, Bekasi, Selasa (7/7/2020).

Selain itu, angka penularan di Kota Bekasi kini sudah dibawah angka satu.

Meski diklaim Kota Bekasi sudah zona hijau, pria akrab disapa Pepen tak memungkiri kemungkinan akan ada penambahan kasus Covid-19 suatu saat nanti.

Namun, hal tersebut tak membuat Pemkot Bekasi khawatir. Sebab kata dia, mereka telah memiliki infrastuktur dan rumah sakit yang cukup untuk merawat pasien Covid-19.

Baca juga: Hingga 6 Juli, Ada 439 Kasus Positif Covid-19 di Kota Bekasi

“Kalau ada kasus-kasus baru ya infrastruktur kita terpenuhi. Jadi jangan khawatir, jangan melawan Covid-19, tetapi aman Covid-19 di Kota Bekasi,” ucap dia.

Ia juga mengatakan, pihak Pemkot terus lakukan sosialiasi terhadap masyarakat untuk tetap menggunakan masker dan jaga jarak fisik.

Sementara Pemprov Jawa Barat dalam media sosial Instagramnya pada Jumat (3/7/2020) lalu menginformasikan bahwa Kota Bekasi masih dalam zona kuning dengan level 3. Artinya, Kota Bekasi masih dalam level cukup berat.

Hingga Selasa ini kasus Covid-19 di Kota Bekasi ada 441 pasien. Jumlah tersebut bertambah dua dari Senin kemarin.

Dari jumlah tersebut, ada 395 pasien Covid-19 yang sembuh dan 36 pasien yang meninggal dunia. Sementara, ada 10 pasien Covid-19 yang dirawat.

Jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia bertambah satu pada Senin (6/7/2020) kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com