Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Manik, Penerima Beasiswa yang Terjun sebagai Relawan ACT Covid-19 Bogor

Kompas.com - 08/07/2020, 16:04 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Manik Marganamahendra bercerita tentang perjuangannya membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi.

Manik, begitu ia disapa, tergugah hatinya ketika melihat perekonomian Indonesia terpuruk akibat wabah Covid-19 hingga berimbas kepada masyarakat kecil prasejahtera.

Mahasiswa jurusan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) angkatan 2015 ini bergabung sebagai relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Bogor.

Manik kemudian membentuk gerakan "Bantu 1.000 Makanan Gratis".

Lewat gerakan itu, ia mengajak para dermawan untuk menyisihkan sedikit rezekinya, membantu para sopir angkot yang penghasilannya terkena dampak akibat Covid-19.

Baca juga: Kepedulian Ibu-ibu PKK Jakbar, Bagikan Makanan untuk Tenaga Medis di RSUD dan Puskesmas

"Wabah Covid yang melanda sangat berdampak, khususnya bagi masyarkat prasejahtera dan masyarakat berpenghasilan harian. Ikhtiar ini dilakukan agar masyarakat terdampak, khususnya supir angkot, bisa terpenuhi kebutuhan pangannya," ungkap Manik, saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (7/7/2020).

Kepedulian sosial lainnya yang dilakukan Manik adalah membantu para tenaga medis di rumah sakit.

Dengan penggalangan melalui program "Foodtruck", para pejuang medis itu mendapat bantuan makanan gratis.

Manik mengatakan, tak banyak yang bisa dilakukannya untuk membantu sesama. Hanya dengan kemampuan yang dimilikinya, ia berharap bisa meringankan beban bagi mereka yang terdampak.

"Covid ini memukul kita semua. Sudah saatnya kita saling bantu," tuturnya.

Baca juga: Cerita Henry, Pria Berhazmat Sindir Warga Tak Peduli Corona: Kami Prihatin

Manik menceritakan, sebelum terjun ke dalam kegiatan sosial, ia aktif menjadi aktivis kampus.

Tahun 2019, tercacat ia menduduki posisi sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI.

Posisinya sebagai Ketua BEM ketika itu membuatnya sempat viral saat memimpin teman-teman kampusnya melakukan aksi demonstrasi besar-besaran di depan gedung DPR RI.

Di tahun itu, ia bersama ribuan mahasiswa lainnya dari berbagai kampus melakukan unjuk rasa menolak RUU KUHP. Isu lain yang digaungkan oleh Manik dan kawan-kawan adalah menolak pengesahan revisi UU KPK.

Manik kemudian berani melayangkan pernyataan mosi tidak percaya dihadapan anggota DPR, saat melakukan audiensi. Ia juga menyebut DPR sebagai "Dewan Pengkhianat Rakyat".

Baca juga: Menkominfo Berharap Aplikasi Peduli Lindungi Bantu Putus Rantai Penularan Covid-19

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com