Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Manik, Penerima Beasiswa yang Terjun sebagai Relawan ACT Covid-19 Bogor

Kompas.com - 08/07/2020, 16:04 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Sikap percaya diri yang ditunjukkan Manik di hadapan anggota DPR itu kemudian viral dan membuatnya menjadi perbincangan di kalangan masyarakat, terutama anak-anak muda yang mendadak mengagumi keberanian laki-laki ini.

Manik menuturkan, saat ini tengah fokus menjalani perkuliahannya yang tengah memasuki masa akhir studinya.

Selama menempuh pendidikan tinggi di UI, sambung Manik, ia menerima bantuan beasiswa dari program coorporate social responsibility (CSR) PT Insight Investments Management (Insight) melalui Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM).

Dia menyatakan bahwa beasiswa tersebut sangat membantu mendorong studinya selama kuliah.

Ia menuturkan, menerima beasiswa tersebut sejak tahun 2016 ketika dirinya masih duduk di semester kedua.

Namun, kesibukan dalam berorganisasi sekaligus menjabat sebagai Ketua BEM UI tahun 2019, membuat Manik harus menunda kelulusannya selama setahun.

Saat ini, Manik mengaku sedang sibuk menyusun skripsi untuk menuntaskan masa kuliahnya.

"Beasiswa yang saya dapat kan paling lama empat tahun. Karena kegiatan saya yang sangat padat waktu itu, sehingga menunda kelulusan selama setahun. Sekarang saya fokus nyusun skripsi," kata alumni SMA Negeri 1 Kota Bogor ini.

Sementara itu, Komisaris Utama PT Insight Investments Management, Anak Agung Gede Wisnu Wardhana mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) dan Yayasan Karya Salemba Empat (YKSE) untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa perguruan tinggi sejak tahun 2014.

Selama empat tahun, kata Wisnu, PT Insight melalui YIIM telah memberikan beasiswa kepada 456 mahasiswa serta melalui YKSE memberikan beasiswa kepada 107 mahaiswa. 

"Mahasiswa yang medapat beasiswa melalui kedua yayasan tersebut seluruhnya berasal dari 33 perguruan tinggi," pungkas Wisnu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com