Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/07/2020, 19:55 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tantri Rohilawati membantah temuan limbah medis di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu berasal dari rumah sakit, Puskesmas hingga Klinik.

Tantri mengungkapkan, limbah yang ditemukan di TPA Sumur Batu merupakan limbah domestik.

Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Bekasi dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi.

Baca juga: Ada Temuan Limbah Medis di TPA Sumur Batu, Ini Kata Wali Kota Bekasi

“Akan tetapi dari hasil telusur yang dilakukan oleh Lingkungan Hidup intinya adalah bahwa yang dibuang diduga limbah medis itu adalah limbah domestik,” ucap Tantri saat dikonfirmasi, Rabu (8/7/2020).

Tantri mengatakan, pihaknya yakin bahwa limbah tersebut merupakan limbah domestik lantaran dugaan limbah medis yang ditemukan bukan berasal dari karung khusus sampah medis.

Limbah medis yang ditemukan di TPA Sumur Batu ada di karung warna hitam. Karung hitam biasanya dipakai rumah sakit, Puskesmas, klinik untuk membuang limbah domestik.

Baca juga: Pemkot Bekasi Klaim Limbah Medis di TPA Sumur Batu Ada di Zona Nonaktif

Sementara sampah khusus alat medis, biasanya diletakkan di karung warna kuning.

Sedangkan alat medis yang ditemukan itu juga sudah tercampur dengan limbah domestik lainnya. Rata-rata yang ditemukan di TPA Sumur Batu tersebut juga sampah masker.

Kenapa kami dan LH katakan bahwa ini masuk kepada kelompok limbah domestik? Karena pembuangannya di situ dengan menggunakan karung biasa berbagai macam.”

“Kemudian karena ada masker, namun resep bisa di mana saja bahkan di rumah tangga. Kemudian kalau untuk masker kita tahu sekarang sudah bukan lagi menjadi limbah medis tetapi ini sudah menjadi limbah domestik. Kita semua bisa pakai, apalagi pandemi gini tahu sendri, tidak harus orang kesehatan,” ucap Tantri.

Baca juga: Pemkot Bekasi Telusuri Pihak yang Buang Limbah Medis ke TPA Sumur Batu

Meski demikian, Tantri mengatakan, pihak Dinkes akan terus membina rumah sakit, klinik, dan Puskesmas bahkan di Kota Bekasi agar bisa mengolah dan memilah limbah antara domestik dengan medis dengan benar.

Ia juga mengatakan, pihaknya akan mengawasi seluruh pihak ketiga yang bekerja sama dengan klinik, Puskesmas, dan rumah sakit untuk membuang limbah medisnya.

“Makanya kami kan mengimbau kepada semua, bahwa membuang masker tidak boleh sembarangan khususnya yang dideteksi konfirmasi. Itu tidak boleh sembarangan sebaiknya memang dimusnahkan untuk antisipasi,” tutur dia.

Sebelumnya, limbah medis bekas penanganan pasien terkait Covid-19 ditemukan dibuang di tempat pembuangan akhir ( TPA) Sumurbatu, Kota Bekasi, dan TPA Burangkeng, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Temuan tersebut berdasarkan observasi dan investigasi mulai tanggal 1 hingga 23 Juni 2020 oleh Koalisi Persampahan Nasional.

Ketua Koalisi Persampahan Nasional (Kpnas) Bagong Suyoto mengatakan, limbah medis yang ditemukan jumlahnya cukup banyak yakni, masker, sarung tangan, dan tisu.

“Limbah medis tersebut sudah dicampur dengan plastik, kertas, karung, busa, ranting dan daun, kayu. Fakta itu diduga kuat limbah medis berasal dari rumah sakit, klinik kesehatan maupun Puskesmas,” kata Suyoto melalui pesan tertulis, Selasa (30/6/2020

Lalu belakangan Pemkot Bekasi menduga limbah medis tersebut berasal dari pihak ketiga yang bekerja sama dengan rumah sakit, Puskesmas, dan klinik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com