JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Sektor Cilandak melakukan penelusuran di rumah tempat tinggal S (32), perempuan yang jatuh dari lantai 13 Hotel All Seasons Thamrin, Kebon Melati, Jakarta Pusat, Rabu (8/7/2020).
Kapolsek Cilandak Kompol Marison Marbun menyebutkan, pihaknya mencari tahu rumah korban yang berada di Kelurahan Cipete Selatan, Jakarta Selatan.
Awalnya, petugas kesulitan menemukan rumah korban, karena posisi rumah yang tertutup dan nomor rumah di sepanjang jalan tersebut tidak runut (acak).
Dibantu pihak RW dan RT, polisi mendatangi rumah korban untuk mendalami informasi terkait motif korban diduga melompat dari lantai 13 hotel tersebut.
"Iya tadi kita mengecek ke rumahnya, sempat tidak ketemu, tapi dibantu ketua RT akhirnya kita temukan," kata Marbun di Jakarta, seperti dikutip Antara.
Baca juga: Diduga Lompat dari Lantai 13, Seorang Perempuan Tewas di Hotel Tanah Abang
Marbun mengatakan, pihak keluarga tidak dapat memberikan keterangan apa-apa karena dalam kondisi sedang berduka.
Ibu korban hanya menangis sejak kabar kematian anaknya diterima. Selain itu, petugas juga mendapatkan informasi tidak ada masalah di dalam keluarga.
Sebelum ditemukan terjatuh dari lantai 13 penginapan tersebut, korban berangkat dari rumahnya.
"Iya sehari sebelum kejadian, korban ada di rumahnya itu, berangkat dari rumah tanggal 7 Juli itu," kata Marbun.
Baca juga: Perempuan Lompat dari Lantai 13 Hotel di Tanah Abang, Polisi Periksa Rekaman CCTV
Hal senada juga disampaikan oleh asistem rumah tangga tempat korban tinggal, bahwa korban pada Selasa (7/7), berangkat meninggalkan rumah pagi hari.
"Iya dia sehari-hari tinggal di sini, ini rumah orang tuanya, kemarin berangkatnya dari sini," kata asisten rumah tangga yang tidak ingin disebutkan namanya.
Asisten rumah tangga tersebut mengatakan, saat ini jenazah korban dibawa ke rumah duka, tidak disemayamkan di rumah orangtuannya.
Sementara itu, menurut keterangan Ketua RT 002 Sapiih, korban merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Korban kelahiran tahun 1988, dengan KTP masih berstatus pelajar atau mahasiswa.
Baca juga: Polisi Periksa 5 Saksi Peristiwa Perempuan Lompat dari Lantai 13 Hotel di Tanah Abang
Menurut Sapiih, keluarga korban dikenal ramah dan tertutup, jika ada urusan dengan administrasi kependudukan selalu mencari RT dan menyapa dengan ramah.
"Keluarganya termasuk orang mampu, tidak banyak yang tahu kesehariannya. Saya pun jarang bertemu atau melihat korban maupun keluarganya, kalau ada keperluan administrasi baru mencari saya ke rumah," kata Sapiih.
Sapiih mengaku terakhir kali melihat korban dan saling menyapa setahun lalu. Sehingga tidak banyak hal yang ia ketahui tentang keseharian korban.
"Saya tau rupa, tapi tidak terlalu kenal. Anaknya biasa aja, kayak anak perempuan biasanya, tampilannya juga bisa aja tidak ada yang mencolok," kata Sapiih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.