Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Aksi Perusakan dan Penganiayaan oleh Anggota PPSU, Berawal dari Karaoke

Kompas.com - 09/07/2020, 06:59 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) melakukan aksi perusakan Kantor Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup (Satpel LH) Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta pada Jumat (3/7/2020) malam.

Anggota PPSU juga melakukan pemukulan kepada anggota Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) LH.

Akibat aksi tersebut, kaca dan pintu Kantor Satpel LH Kecamatan Mampang Prapatan pecah. Tiga orang anggota PJLP LH luka ringan di bagian wajah.

Baca juga: Kesal karena Direkam Saat Berkaraoke, 6 Anggota PPSU Merusak Kantor Satpel Lingkungan Hidup Mampang

Berikut rangkuman fakta-fakta aksi perusakan dan pemukulan yang dilakukan oleh anggota PPSU.

1. Anggota PPSU sedang karaoke dan joget

Pada Jumat (3/7/2020) sekitar pukul 20.30 WIB, enam anggota PPSU sedang berkumpul di Kantor Kelurahan Bangka.

Petugas PPSU tersebut sedang nongkrong dan menyetel musik dengan kencang di Kantor Kelurahan Bangka. Mereka berkaraoke di kantor Kelurahan Bangka.

Anggota PPSU mengira anggota PJLP LH merekam kegiatan mereka dari balik tembok yang membatasi area Kantor Kelurahan Bangka dan Kantor Satpel LH.

Baca juga: PPSU Rusak Kantor Satpel Lingkungan Hidup Mampang Prapatan, Tiga Orang Luka-luka

Anggota PJLP LH awalnya hanya berniat melihat kegiatan anggota PPSU.

"Mereka pikir (anggota Lingkungan Hidup) merekam," kata Kanit Reskrim Polsek Mampang Iptu Sigit Ari.

2. Anggota PPSU meminta rekaman

Dikira merekam, petugas PPSU meminta rekaman video yang diduga direkan oleh PJLP.

Tak terima karena dipikir direkam, anggota PPSU mengejar anggota PJLP LH dan melakukan perusakan Kantor Satpel LH.

Baca juga: Rusak Kantor Satpel Lingkungan Hidup Mampang, 2 Anggota PPSU Dipecat

Kemudian, anggota PJLP lari berhamburan. Ada yang ke dalam Kantor Satpel LH, ada juga yang lari dari area kantor.

Tiga orang anggota PJLP LH kena pukul anggota PPSU.

3. Tidak mabuk

Sigit mengatakan, aksi perusakan dan pemukulan anggota PJPL LH dilakukan anggota PPSU dalam keadaan tidak mabuk alias sadar.

Berdasarkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pihaknya tak menemukan botol minuman keras.

Anggota PPSU juga dalam keadaan sadar saat diminta keterangan oleh anggota Polsek Mampang.

4. Lapor polisi

Satpel Lingkungan Hidup Kecamatan Mampang melaporkan ke polisi atas perusakan dan pemukulan anggotanya.

Saat ini, kasus dalam penyelidikan Polsek Mampang.

Pihak polisi telah melakukan visum kepada tiga anggota PJPL LH yang kena pukul.

Baca juga: Anggota PPSU Rusak Kantor Satpel LH Mampang Prapatan, Polisi: Salah Paham Saja

Sigit mengatakan, aksi perusakan dan pemukulan anggota PJPL berawal dari kesalahpahaman antara anggota PPSU dan PJPL.

Anggota PPSU mengira anggota PJPL merekam kegiatan mereka di Kantor Kelurahan Bangka.

Anggota PPSU takut videonya diunggah dan viral di media sosial. Namun, setelah polisi melakukan pemeriksaan handphone anggota PJPL, tak ditemukan video yang disangkakan oleh petugas PPSU.

"Salah paham saja," kata Sigit.

5. Dipecat

Dua petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dipecat akibat melakukan aksi perusakan Kantor Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup (Satpel LH) dan pemukulan anggota Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP)

Sementara, empat orang anggota PPSU lainnya diberikan Surat Peringatan (SP) 2.

Demikian keterangan Camat Mampang Prapatan, Djaharuddin saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (8/7/2020) sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com