Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Lebak Tempo Hari dan Pelajaran buat Jakarta

Kompas.com - 09/07/2020, 08:41 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

Selanjutnya, gempa-gempa dengan kekuatan yang tak sekuat 2 gempa tadi, juga melanda pesisir selatan Jawa Barat dan Banten.

Setiap kali gempa melanda wilayah tersebut, Jakarta ikut terguncang karena tanahnya lunak, hasil endapan material erosi dari pegunungan di Bogor selama ratusan atau ribuan tahun.

Ambil contoh, Tsunami Pangandaran tahun 2006 dengan kekuatan 7,8 SR dan Gempa Tasikmalaya tahun 2008 berkekuatan 7,2 SR.

Jakarta ikut merasakan guncangan kala itu, walau tak sampai hancur seperti saat zaman Belanda.

Oleh sebab itu, Daryono meminta agar warga Jakarta tetap waspada terhadap kemungkinan gempa besar yang dipicu tumbukan lempeng di pesisir selatan Jawa.

"Sejak tahun 1780 sampai sekarang, hampir 250 tahun, tidak lagi terjadi gempa besar dan destruktif di Jakarta. Harus diingat, gempa ada ulang tahunnya. Gempa mengenal recurrent period atau periode datang kembali. Jadi gempa besar di masa lalu bisa terulang kembali," jelas dia.

Tak ada yang bisa memastikan kapan siklus itu bakal berulang, kata Daryono. Namun, pengetahuan soal mitigasi gempa harus dimiliki setiap penduduk yang tinggal di daerah rawan guncangan, termasuk Jakarta.

Apalagi, selain gempa Lebak, kemarin gempa juga terjadi berturut-turut di Garut (5,0 SR) dan Selat Sunda (5,2 SR).

Hal ini membuktikan bahwa tumbukan lempeng tektonik di selatan Pulau Jawa masih terjadi walau tak begitu digdaya, namun layak untuk menjadi pengingat bahwa Jakarta bukan daerah yang bebas gempa.

"Termasuk rentetan gempa kemarin itu bisa menjadi alarm seharusnya untuk kita agar harus waspada. Wilayah selatan Jawa Barat dan Banten punya sejarah gempa di masa lalu dengan Jakarta," tutur Daryono.

"Tidak bisa kita prediksi kapan pastinya. Tetapi, semakin lama periode pasifnya, maka gempa akan semakin besar karena tabungan energinya besar. Yang jadi masalah, ini selatan Jawa Barat dan Banten ada peningkatan aktivitas fisik kegempaan. Bahkan sejak awal 2020 ini, terjadi gempa dirasakan lebih dari 25 kali," kata dia mengakhiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com