JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog sekaligus pakar biostatisika Eijkman-Oxford Clinical Research Unit, Iqbal Elyazar mengungkapkan bahwa penularan Covid-19 semakin banyak ditemukan belakangan ini di Jakarta.
Persentase kasus positif Covid-19 yang ditemukan makin tinggi, walau jumlah tes justru menyusut pada pekan pertama Juli 2020, dibandingkan bulan lalu.
Data yang digunakan sebagai perbandingan sengaja menggunakan data rata-rata mingguan, bukan data harian yang cenderung naik-turun dan sulit disimpulkan begitu saja.
"Sebaiknya dilihat per minggu saja, daripada dilihat per hari. Hasilnya, semakin banyak orang terinfeksi baru yang ditemukan," ujar Iqbal kepada Kompas.com pada Kamis (9/7/2020).
"Perlu ada data tambahan apakah orang-orang ini berasal dari pasien yang masuk ke rumah sakit (umumnya PDP), atau masuk dari pelacakan (umumnya OTG)," tambah dia.
Baca juga: Bertambah 344 Kasus Covid-19 di Jakarta, Lonjakan Tertinggi Sejak Kasus Perdana
Pada pekan pertama Juni, rasio temuan kasus positif Covid-19 di Jakarta sebesar 3,7 persen
Namun, saat itu jumlah tes masih sedikit, yakni 18.326. Dari sana, ditemukan 677 orang terinfeksi virus corona.
Pada pekan terakhir Juni, rasio itu meningkat jadi 3,8 persen. Temuan pasien positif Covid-19 meningkat hingga 1.222 kasus, namun jumlah tes juga berlipat sampai 31.971 tes.
Pekan pertama Juli, rasio melonjak ke angka 5,4 persen. Temuan pasien positif Covid-19 bertambah sampai 1.551 orang, padahal jumlah tes merosot jadi 28.737.
"Perlu kejelasan dari otoritas kesehatan dan Gugus Tugas, dari jalur mana kontribusi kenaikan kasus itu terjadi, sehingga dapat menjelaskan apakah karena situasinya memang tambah parah, atau karena ada upaya penemuan/diagnosis/pelaporan yang lebih baik," ujar dia.
"Yang jelas masih banyak orang-orang terinfeksi di luar sana yang belum terdeteksi. Ini secara akumulatif akan meneruskan rantai penularan Covid-19," tambah Iqbal yang juga kolaborator saintis pada lembaga swadaya LaporCOVID-19.
Baca juga: Petugas Kebersihan Stasiun Temukan Uang Rp 500 Juta di Plastik, Dikembalikan ke Pemiliknya
Ia melanjutkan, kenaikan jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 kemungkinan bisa disebabkan karena tiga faktor. Hal ini berlaku secara nasional, bukan hanya di Jakarta.
Pertama, meningkatnya kesempatan interaksi antara orang yang terinfeksi dengan orang yang belum terinfeksi.
"Bergerak bebasnya orang terinfeksi yang belum tertangkap oleh sistem pelacakan merupakan resep untuk bencana. Semakin sedikit tracing (pelacakan), semakin banyak orang baru yang terinfeksi," jelas Iqbal.
"Kedua, perilaku pencegahan (jaga jarak aman, pakai masker dengan benar, cuci tangan yang benar) oleh individu dan masyarakat tidak maksimal," tambahnya.
Terakhir, ada peluang berubahnya sifat virus corona menjadi lebih ganas. Namun, anggapan ini masih harus dibuktikan dengan data klinis dan data genetik.
Lonjakan tertinggi
Jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta menembus angka 13.069 pasien per Rabu (8/7/2020) kemarin. Artinya bertambah 344 pasien dibandingkan data terakhir pada Selasa (7/7/2020).
Baca juga: Tak Lolos PPDB Jakarta, Pelajar Peraih Ratusan Penghargaan Akhirnya Putus Sekolah
Tambahan jumlah pasien positif Covid-19 dalam 24 jam terakhir itu merupakan tambahan kasus tertinggi sejak munculnya kasus pertama di Ibu Kota, pada 3 Maret 2020.
Tren penambahan kasus positif Covid-19 di Jakarta memang menunjukkan peningkatan dalam beberapa hari terakhir, khususnya sejak perpanjangan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi pada 3 Juli 2020.
Pada hari terakhir PSBB transisi, yakni Kamis (2/7/2020), tercatat ada penambahan 198 kasus baru positif Covid-19 di Ibu Kota.
Jumlah kasus baru sempat menurun pada Jumat (3/7/2020) dengan tambahan 144 kasus.
Kemudian, pada Sabtu (4/7/2020) jumlah penambahan kasus kembali meningkat menjadi 215 kasus baru positif Covid-19 di Jakarta.
Selanjutnya, pada Minggu (5/7/2020), jumlah kasus baru Covid-19 adalah 256 kasus.
Jumlah kasus baru sempat menurun lagi pada Senin (6/7/2020) dibandingkan hari sebelumnya, yakni 231 kasus.
Jumlah kasus baru kembali menurun pada Selasa (7/7/2020) dengan penambahan 199 kasus.
Penjelasan Dinkes
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti menjelaskan, penambahan kasus disebabkan adanya jumlah WNI yang baru tiba di Indonesia dan transit di Jakarta.
Tercatat 51 orang dari total penambahan kasus positif Covid-19 di Jakarta pada Rabu kemarin merupakan WNI yang baru kembali dari luar negeri.
"Warga Negara Indonesia yang baru kembali dari luar negeri beralamat tinggal dari berbagai provinsi, namun untuk sementara transit dan menjalani isolasi di Jakarta sebanyak 51 orang," kata Widyastuti.
Sementara itu, sebanyak 36 orang dari total penambahan kasus merupakan laporan kasus akumulasi dalam satu bulan terakhir yang baru dilaporkan dari salah satu Laboratorium Rumah Sakit.
Sisanya, yakni 257 orang merupakan penemuan kasus baru dari rumah sakit dan puskesmas, baik dari pasien, hasil contact tracing maupun active case finding.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.