Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kali Penculikan Anak di Sukmajaya Depok, Polisi Janji Makin Rajin Patroli

Kompas.com - 09/07/2020, 14:41 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kapolres Metro Depok, Kombes Azis Andriansyah berjanji akan semakin giat berpatroli di wilayah Sukmajaya, Depok.

Hal itu menyusul telah terjadinya 2 kali penculikan dan percobaan penculikan terhadap anak-anak di kawasan tersebut dalam kurun tak sampai 2 pekan.

"Ada penambahan patroli, kami turunkan seluruh tim termasuk Tim Jaguar (Penjaga Anti Huru-hara) dan Raimas (Pengurai Massa), jamnya juga kami perketat," ungkap Azis kepada wartawan pada Rabu (8/7/2020).

"Sukmajaya ini rawan karena aktivitas orang cukup tinggi. Apa pun itu, kita harus melindungi anak di sekitar kita," lanjut dia.

Baca juga: Polisi Dalami Upaya Penculikan Anak di Depok, Modusnya Bekap Pakai Tisu

Insiden pertama penculikan anak di Sukmajaya terjadi pada 27 Juni 2020 malam, tepatnya di dekat halaman parkir Pasar Agung.

Ketika itu, 8 orang anak berusia 11-13 tahun sedang asyik bermain bentengan ketika tiba-tiba dihampiri pria tidak dikenal.

Pria itu mengajak mereka ikut turnamen multiplayer game online atau e-sport di bilangan Margonda Depok.

Mereka bersembilan berangkat bersama menggunakan angkot sebelum kemudian turun di dekat fly over UI untuk menyambung perjalanan dengan angkot tujuan lain.

Merasa tidak beres karena seharusnya mereka turun di Margonda, 4 anak memberanikan diri untuk kabur.

Baca juga: Anak-anak Korban Pencabulan di Gereja di Depok Diduga Dikondisikan agar Tak Merasa Dicabuli

Empat anak lainnya gagal melarikan diri Sabtu malam itu karena ketakutan oleh ancaman kekerasan dari pelaku, hingga akhirnya ditemukan polisi di sekitar Pasar Induk Kramat Jati.

Hingga sekarang, pelaku masih buron kendati polisi sudah menyebar sketsa wajah terduga pelaku berdasarkan keterangan anak-anak yang sempat diculik.

Insiden kedua terjadi Selasa (7/7/2020) malam lalu, saat 4 orang bocah tengah bermain badminton di lingkungan perumahan di Kelurahan Tirtajaya.

Salah satu anak, MA (7) mendadak dihampiri terduga penculik bermotor, kemudian disekap menggunakan tisu sampai lemas.

Bocah-bocah lainnya sontak memekik dan memicu perhatian warga sekitar dan berhamburan menguber terduga penculik.

MA dilepaskan dalam keadaan hampir pingsan ketika terduga penculik itu melarikan diri dan buron sampai sekarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com