Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Permak Levis di Pelabuhan Sunda Kelapa, Waspada Diseruduk Kontainer Saat Menjahit

Kompas.com - 09/07/2020, 22:30 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hilir mudik berbagai truk kontainer dan kendaraan pengantar paket membuat suasana Jalan Krapu, Penjaringan, Jakarta Utara, menjadi bising.

Hampir saban hari Casmono (38) mendapatkan suasana seperti itu. Bahkan, ia sudah terbiasa "berteman" dengan bising kala melakoni usaha "permak levis" di halte yang sudah tidak berfungsi di kawasan pintu masuk Pelabuhan Sunda Kelapa.

Pasalnya, tempat pria yang akrab disapa Mono bekerja hanya berjarak 1,5 meter dari jalan raya.

Matanya tetap berjaga, kendati tangan terampilnya terus bekerja untuk menyelesaikan jahitan pakaian pelanggan.

Mono mengaku selalu waspada, sesekali melihat ke arah jalan Kota Tua. Kata dia, jangan sampai ada kendaraan yang menyelonong ke arahnya.

"Mata biarpun ngantuk kayak gini selalu melihat ke sana, arah Kota," kata Mono, Rabu (9/7/2020).

"Takut diseruduk truk kontainer yang besar," sambung Mono.

Baca juga: Dari Pinggir Jembatan Kini Menetap di Halte, Menjahit Baju untuk Nelayan

Perjuangan Mono tidak sampai di situ. Jauh sebelum pandemi Covid-19 yang mewajibkan setiap orang memakai masker, Mono sudah duluan mengenakannya.

Cara itu dilakukan Mono untuk menghidari paparan langsung asap knalpot truk yang melintas.

Halte pernah ditabrak

Menurut Mono, halte tempat ia bekerja pernah diseruduk sebuah truk kontainer yang berjalan dari arah Kota Tua menuju Ancol.

Beruntung, Mono tidak sedang menjahit ketika peristiwa itu terjadi. Begitu pun peralatan menjahit Mono ikut selamat karena dipindahkan dari halte ke gudang penyimpanan.

Kejadian itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.

"Kemarin (beberapawaktu lalu) halte pernah ditabrak kontainer, jam 2 pagi. Untung saya enggak buka," kata Mono.

Baca juga: 52 Penjahit di Jakpus Produksi Masker Kain untuk Program Pemprov DKI

Mono membuka jasa jahit di halte sejak pukul 17.00 WIB hingga 22.00 WIB.

Belajar dari pengalaman-pengalaman tersebut, Mono selalu yakin dan waspada terhadap keadaan sekitar.

Bahkan, ketika menjahit, Mono harus membagi fokusnya terhadap jalanan dan jahitan yang dikerjakannya.

Tidak lupa Mono juga memasang lampu yang cukup terang agar tempatnya bekerja dapat diketahui oleh para pengemudi truk yang melintas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com