JAKARTA, KOMPAS.com - Sudirman masih berdiri lesu di tengah puing-puing. Ditemani rokok yang masih terbakar di sela jemari tangan, matanya menerawang dari atas ke bawah dan ke sekelilingnya, Jumat (10/7/2020).
Sesekali melirik puing mencari barang-barang layak pakai.
Matanya memerah tanda kurang istirahat. Mungkin tidur pun belum sempat lantaran masih sibuk membenahi barang-barang di rumah.
Sudirman merupakan satu dari puluhan warga yang rumahnya habis dilalap api dalam peristiwa kebakaran di permukiman Jalan Pemuda, Rt03/02, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (9/7/2020).
Baca juga: Diduga Tertidur Saat Memasak, Warga Makassar Tewas dalam Rumahnya yang Terbakar
Sambil sesekali mondar-mandir di tengah puing, dia masih sempat melayani wawancara Kompas.com.
Kaus oblong hitam, celana pendek biru berikut kaki yang menghitam karena terkena arang pun jadi penampilan terbaiknya kala melayani wawancara media.
"Yah yang ada ini aja mas. Ini juga baju daleman kerja saya, enggak ada baju lagi," ucap dia.
Suara pelan yang bergetar dari mulutnya pun jadi penuntun kala menceritakan detik-detik dia mengetahui rumahnya terbakar.
Saat itu, Sudirman masih sibuk dengan pekerjaan di kawasan Cakung, Jakarta Timur. Seketika telepon genggam pun bergetar di sakunya.
Bukan berita baik yang dia dapat, justru pesan musibah pun datang.
"Paman saya hubungi kalau rumah terbakar. Sekitar sore saya dihubungi, saya langsung pulang ke rumah," kata Sudirman.
Seketika, Sudirman beserta kuda besinya pun tancap gas cepat-cepat demi selamatkan rumah. Namun laju motor Sudirman masih kalah cepat dengan laju api yang merembet.
Ketika datang, Sudirman langsung menyaksikan bagaimana api menjilati rumahnya dari atas ke bawah. Rumah yang ditinggalinya dengan sang paman pun ludes.
Walau dibekap panas api, Sudirman masih sempat menyelamatkan beberapa barang seperti kulkas, sepeda motor dan televisi.
"Alhamdulillah surat-surat sudah diamanin duluan," kata dia singkat.
Singkat cerita, petugas pemadam kebakaran pun datang dan berhasil mengendalikan amukan si jago merah.
Namun padamnya api tidak juga memberikan ketenangan bagi Sudirman dan pamannya. Pasalnya, dia harus putar otak ke mana harus menetap untuk sementara.
"Ya sekarang kita hanya di posko saja yang ada di lapangan. Seterusnya belum tahu," ucap dia.
Benar-benar belum ada gambaran di kepala Sudirman ke mana dia akan tinggal setelah ini.
Kini yang bisa dia harapkan adanya bantuan dari mereka yang mampu. Dia juga berharap pada pemerintah setempat agar mau memberikan bantuan dalam bentuk apa pun.
Bantuan apa pun akan diterimanya demi menyambung hidup pasca musibah ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.