JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi PDI-Perjuangan DPRD DKI Jakarta Pantas Nainggolan mengatakan, perluasan kawasan Ancol dan Dunia Fantasi (Dufan) seluas kurang lebih 155 hektar sama saja dengan reklamasi.
Menurut Pantas, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hanya bersilat lidah dengan mengatakan bahwa yang dikerjakan di Ancol adalah perluasan kawasan.
Padahal tak ada bedanya karena hal tersebut adalah reklamasi seperti yang diizinkan pada pemerintahan sebelumnya.
"Tapi kan akhirnya Gubernur ini kan kadang-kadang bersilat lidah saja. Seperti rumah susun dibilang rumah lapis, apalah. Tapi hakikatnya sama. Ini juga kan reklamasi juga," kata Pantas saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/7/2020).
Baca juga: Wagub Minta Perluasan Ancol Tak Diartikan Reklamasi untuk Kawasan Komersial
"Walaupun dia secara tegas tidak menggunakan terminologi reklamasi, tapi pada hakekatnya defisini reklamasi ya itu," ucapnya.
Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI ini menyebutkan, Anies memang kerap mengganti kata-kata atau terminologi untuk programnya.
Padahal, tujuan dan apa yang dilakukan sama dengan pemerintahan sebelumnya.
"Salah satu kritik kita begitu, katakanlah naturalisasi. Bagi kita kan mau istilah apa enggak soal yang penting masyarakat kita bebas dari banjir. Kan gitu. Mau revitalisasi, naturalisasi, normalisasi, yang penting kan enggak banjir. Sudah sampai ke tahap itu," tuturnya.
Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerbitkan izin reklamasi untuk perluasan kawasan Taman Impian Jaya Ancol dan Dunia Fantasi.
Baca juga: Anies Izinkan Reklamasi di Ancol, Politisi PDI-P: Langgar Janji Kampanye, Ini Menyangkut Moral
Di dalam kepgub tersebut, Anies menyebutkan bahwa yang dilakukan di Ancol dan Dufan adalah perluasan kawasan.
Izin ini tercantum dalam surat Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 237 Tahun 2020. Kepgub tersebut berisikan tentang izin pelaksanaan perluasan kawasan rekreasi Dufan seluas lebih kurang 35 hektar (ha) dan kawasan rekreasi Taman Impian Jaya Ancol seluas lebih kurang 120 hektar.
Anies meneken Kepgub ini pada 24 Februari 2020 lalu.
"Memberikan izin pelaksanaan perluasan kawasan rekreasi dunia fantasi (Dufan) seluas lebih kurang 35 hektar dan kawasan rekreasi Taman Impian Ancol Timur seluas lebih kurang 120 hektar," tulis Anies dalam Kepgub itu yang diterima Kompas.com.
Kepgub ini juga menyebutkan, pelaksanaan perluasan kawasan terbatas pada pembangunan tanggul penahan, pengurugan material, dan pematangan lahan hasil perluasan kawasan.
Baca juga: DPRD DKI Sebut Reklamasi Ancol Tak Bisa Dibangun Tanpa Perda
Pembangunan di atas lahan perluasan kawasan harus mengacu pada Rencana Tata Ruang Masterplan dan Panduan Rancang Kota (Urban Design Guidelines/UDGL) serta ketentuan peraturan perundang-undangan.