Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Bekasi Berencana Pantau Karyawan Perusahaan Selama 24 Jam lewat Aplikasi

Kompas.com - 10/07/2020, 20:48 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Bekasi akan bekerja sama dengan perusahaan di kawasan industri Kabupaten Bekasi untuk membuat aplikasi pemantau aktivitas dan kondisi kesehatan karyawan.

Hal ini dirasa perlu mengingat beberapa kali karyawan di perusahaan industri kawasan Kabupaten Bekasi terpapar Covid-19.

”Untuk itu ke depan kami berencana akan buat aplikasi kepada perusahaan yang bisa memonitor karyawan selama 24 jam,” ujar Kadisnaker Kabupaten Bekasi, Suhup, saat dihubungi, Jumat (10/7/2020).

Baca juga: Ojek Online Resmi Diizinkan Angkut Penumpang di Bekasi, Ini Protokol yang Wajib Dipatuhi

Suhup mengatakan, rencana pemantauan selama 24 jam cukup mendesak mengingat kebanyakan karyawan yang terpapar virus corona baru diketahui tertular di luar wilayah perusahaan.

Sebab menurut dia, perusahaan industri Kabupaten Bekasi telah melakukan protokol pencegahan Covid-19.

“Selama ini semua perusahaan sudah melaksanakan protokoler kesehatan apalagi perusahaan besar gitu. Cuma mungkin barangkali kelemahannya karyawan itu kalau di perusahaan aman, tetapi ketika dia pulang, libur dia jalan-jalan enggak bisa juga mungkin perusahaan,” kata dia.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Pabrik Unilever Cikarang: 21 Orang Positif hingga Ratusan Karyawan Dirumahkan

Suhup juga mengingatkan agar perusahaan industri di Kabupaten Bekasi terbuka jika ada karyawannya ditemukan Covid-19.

Sehingga Pemkab bisa langsung melakukan tracing terhadap keluarga karyawan yang terkena Covid-19 tersebut. Pasalnya, kata Suhup, selama ini perusahaan kurang terbuka jika ada penemuan kasus Covid-19.

“Ketika ada yang positif atau gejala kita minta perusahaan terbuka kepada kami gugus tugas. Selama ini mereka kurang terbuka jadi kasus semakin berkembang,”

“Prinsip kita gini, sebanyak apapun uang perusahaan sebesar apapun perusahaan itu ketika ada Covid tidak akan mampu menangani, dia mampu menangani hanya untuk karyawan saja, tetapi kalau sudah penularan ke anak, istri lingkungan kan yang punya jaringan kami, pemerintah, gitu,” tutur dia.

Adapun salah satu gedung di perusahaan Hitachi, di kawasan industri Cikarang, Kabupaten Bekasi sempat tutup sementara.

Baca juga: Perusahaan Hitachi Kembali Beroperasi Setelah Ditutup karena Karyawan Positif Covid-19

Kebijakan tersebut dampak ditemukannya satu karyawan di perusahaan tersebut terpapar Covid-19 pada Rabu (8/7/2020) kemarin.

Usai penemuan kasus Covid-19, Pemkab lakukan tracing. Hasilnya, 22 karyawan dan keluarga karyawan negatif.

Kemudian, salah satu pabrik dari unit usaha Unilever Indonesia di kawasan industri di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat juga sempat ditutup.

Hal tersebut berdampak dari salah satu karyawan perusahaan Unilever yang dilaporkan positif Covid-19. Akibatnya ada 265 karyawan yang kini dirumahkan sementara untuk isolasi mandiri.

Pemkab Kabupaten telah lakukan pelacakan dan penulusuran ke karyawan hingga keluarga karyawan. Hasilnya, ditemukan 21 karyawan dan 15 keluarga karyawan positif Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com