Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Pengendara Motor Cekcok dengan Sopir Ambulans di Depok, Ini Penjelasan Polisi

Kompas.com - 11/07/2020, 20:09 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Beredar video rekaman mobil ambulans diadang seorang pengendara motor di wilayah Depok, Sabtu (11/8/2020).

Peristiwa berdurasi 59 detik tersebut pun viral di berbagai media sosial, salah satunya melalui akun Instagram @depokterkini.

Dalam video rekaman tersebut, diketahui lokasi kejadian berada di Jalan Raya Sawangan, Rangkapan Raya, Pancoran Mas, dekat perumahan BDN.

Video rekaman ini menampilkan peristiwa ketika seorang pengendara motor yang memarkirkan motornya di tengah jalan dan tampak memaki petugas yang turun dari mobil ambulans.

Baca juga: Kronologi Gagalnya Penyekapan dan Penganiayaan di Tanjung Balai, Saat Mobil Pelaku Tabrak Ambulans, Patroli Polisi Lewat

"Pemotor ngajak ribut karna tidak terima didahului ambulance," demikian bunyi keterangan video rekaman yang diunggah akun Instagram @depokterkini.

Bahkan, pengendara motor yang mengamuk itu mencoba mengambil kunci kontak motor milik pengawal ambulans ini.

Kapolsek Pancoran Mas Kompol Tri Harijadi mengonfirmasi kejadian Sabtu pagi tadi.

"Sudah ditelusuri anggota, keterangan dari satpam perumahan di Komplek BDN Jalan Raya Sawangan, kejadian sekitar 08.30 WIB tadi pagi," kata Tri melalui pesan digital.

Tri mengatakan, saat itu mobil ambulan yang sedang melaju, lalu diberhentikan pengendara motor. Pengendara motor diduga hampir terserempet mobil ambulans.

Baca juga: Cegat Ambulans dan Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19, 8 Orang Ditangkap

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Pemotor ngajak ribut karna tidak terima didahului ambulance Hallo semua. Kenalin, saya nurse indah, saya bekerja di salah satu ambulance yang berdomisili di depok. Pagi ini saya mau membagikan kisah saya saat bertugas. Pagi ini saya ada respon pasien pasien saya untuk kontrol ke salah satu rumah sakit swasta di depok. Awalnya kami (team) berjalan seperti biasanya, (padaumumnya). Ambulance saya berjalan dgn semestinya dan sewajarnya. Namun ketika sampai di daerah rumah sakit umum depok, kami mulai dihadang sama salah satu pengguna jalan (motor). Awalnya kami pikir, mungkin org ini mau bantu kita buka jalan karna jalanan lumayan macet. Tapi kok gelagatnya lain. Kita ke kanan, dia ke kanan. Kita ke kiri dia ke kiri (intinya gak kasih kita jalan). Terus sesampainya kita di salah satu perum bilangan sawangan, kami bener2 dihadang dan praaangggg, terjadilah keributan yang bisa kalian semua lihat d video saya. Sekali Ig saya tekankan, SAYA DAN TIM SEDANG BAWA PASIEN. ADA PASIEN DAN 2 ANAK PASIEN DI DALAMNYA JUGA. TOLONG BANTU VIRALKAN GAES. PENGAKUAN PELAKU, DIA SBG PENGGUNA JALAN JUGA INGIN DI PRIORITASKAN DI JALAN JG. WHAT THE HELL???? GUE LAGI BAWA PASIEN DAN LO MINTA D PRIORITASKAN JG. SITU SEHAT???? AMBULANCE PUNYA BADAN HUKUM SAAT DIJALAN BRO!! OTAK SEHAT???? PLIS KALIAN KALAU DIJALAN DENGER ATAU LIAT ADA AMBULANCE LEWAT, PLIS LAH MINGGIR GAUSAH SOK DI JALANAN. KALIAN KALAU SAKIT BUTUH KAMI PARA NAKES Semoga ini bs mengingatkan kita semua pentingnya tidak egois ke sesama. . . . Video lengkap cek FB Indah Purnamasari https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=3141561935911611&id=100001735064647&sfnsn=wiwspmo&extid=ELWa6bgG23QsMBpo

A post shared by MEMANTAU KOTA DEPOK 24 JAM (@depok24jam) on Jul 11, 2020 at 1:20am PDT

"Ada ambulans yang diberhentikan pengendara roda dua karena sebelum di depan komplek BDN hampir serempetan," kata Tri.

Akibat kejadian tersebut, pengendara mobil ambulans dan pengendara motor sempat cekcok.

"Terjadi cekcok mulut seperti di video. Namun, mereka akhirnya berdamai saling menyadari. Selanjutnya mereka melanjutkan perjalanan masing-masing," kata Tri.

"Selesai permasalahan dengan disaksikan satpam perumahan, mereka melanjutkan perjalanan," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com